Dalam kesempatan tersebut, Bryan kemudian membeberkan bahwa ia kerap pindah tempat tinggal ke beberapa negara hingga akhirnya tinggal di Indonesia.
Ia juga mengatakan bahwa sang ayah bekerja sebagai executive chef di sebuah hotel.
"Papa executive chef kan, jadi kerja di hotel."
"Intinya aku lahir di Jerman, terus pindah ke Guam."
"Terus empat tahun di Jamaika, terus Filipin, Jakarta, Bali, ya gitu lah," ungkapnya.
Kendati demikian, Bryan mengaku tak bisa berbahasa Jerman.
"Tapi bisa nggak bahasa Jerman?" tanya Enzy Storia yang juga sebagai host.
"Nggak bisa, pas kecil dulu bisa tiga bahasa pas di Jamaika," tutur Bryan.
Bryan mengaku bahwa saat di Jamaika, ia berbicara kepada gurunya dan bahasanya tak dimengerti.
Ia kemudian disarankan untuk memakai bahasa Inggris agar mudah dimengerti.
"Jadi sampai tinggal di Bali bahasa Inggris, baru bener-bener belajar bahasa Indonesia pas masuk boyband," paparnya.
Bryan pun juga harus berpindah-pindah saat sekolah hingga homeschooling.
"Kalau sekolah gimana Bryan?" tanya Desta.
"Sekolah pindah-pindah, yang terakhir SMA homeschooling," ujar Bryan.
Karena kerap pindah tersebut membuat Bryan tak memiliki teman sejak kecil.
"Jadi temen dari kecil itu nggak ada, temen dari kecil aku tuh cuma satu, adek aku," jelasnya.
"Di Indonesia udah berapa lama berarti sekarang?" tanya Desta.
"12-13 tahun lah," tutup Bryan Domani.
(Tribunnws.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Bryan Domani