"Jadi kan RJ itu harus ada pengakuan, kalau ada pengakuan mungkin bisa jadi perdamaian," terangnya.
Meski begitu, Ferry tak langsung mendapatkan pembebasan jika ada kesepakatan perdamaian dengan Venna.
"Tapi itu juga perdamaian itu enggak serta-merta baru bisa keluar gitu ya."
"Karena ada evaluasi juga dari polda mungkin, ya banyaklah prosedurnya," terang Venna.
Dikatakan Venna, Ferry pun tak menyetujui hal tersebut setelah mengetahui tahapan perdamaian itu.
"Sehingga begitu Ferry tahu prosedurnya seperti itu, dia langsung menggelengkan kepala," pungkas Venna.
Baca juga: Venna Melinda Ngaku Masih Alami Trauma Psikis Pasca-jadi Korban Dugaan KDRT Ferry Irawan
Cerita Ferry kepada sang ibu soal kunjungan Venna ke tahanan
Dikabarkan sebelumnya, ibunda Ferry Irawan, Hariati menyebut kedatangan Venna ke Surabaya guna menumui dan mendesak Ferry untuk mengakui tindakan KDRT.
Hariati menyebut desakan itu disertai dengan iming-iming Ferry Irawan dapat bebas dari penjara.
Cerita itu didapatkan Hariati saat mengunjungi Ferry Irawan yang ditahan di Kepolisian Jawa Timur.
"Ferry cerita, bahwa ada Venna datang, terus katanya Ferry disuruh mengakui bahwa dia bersalah," ungkap Hariati, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Minggu (5/3/2023).
Kepada Hariati, Ferry mengungkapkan cara Venna membujuknya agar mau mengakui perbuatan KDRT.
Ferry dibujuk dengan kebebasan dari sel tahanan.
"Katanya (Venna), 'nanti kamu bisa dibebaskan, tapi kamu harus bilang dulu baru dibebaskan," ucap Hariati.