TRIBUNNEWS.COM - Coldplay, grup band asal London, Inggris, memiliki fans luar biasa banyak di Indonesia.
Konser mereka sangat dinanti-nantikan sejak lama hingga akhirnya terealisasi malam ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Rabu (15/12/2023).
Dalam waktu singkat, sekira 70 ribu tiket konser Coldplay di Jakarta ludes terjual.
Artinya malam ini SUGBK jadi lautan manusia yang menikmati pertunjukan musik Chris Martin dkk.
Sejak popularitas Coldplay melejit di album Viva La Vida Vida or Death and All His Friends (2008), tiket tur konser mereka acapkali ludes terjual.
Banyak yang mengakui dan tak dipungkiri Coldplay memiliki daya tarik luar biasa karena lagu-lagu mereka seperti memiliki kedekatan emosional dan relevan dengan hidup banyak orang.
Siapapun mendengar lagu-lagunya, sebut saja Yellow, True Love, The Scientist, Hurts Like Heaven, Paradise, Speed Of Sound, Every Teardrop Is A Waterfall, Everglow, Coloratura, Fix You, Magic, tak akan susah untuk mencintai mereka.
Penampilan personel Coldplay juga bersahaja. Belum lama ini misalnya, sang vokalis Chris Martin viral karena tertangkap kamera berjalan-jalan tanpa alas kaki di trotoar kawasan Sudirman tanpa ada pengawalan.
Busana yang dipakai hanya kaus oblong, celana pendek, dan topi.
Ia juga selfie di atas jembatan penyeberangan orang dengan wajah penuh kegembiraan.
Pembawaan seperti itu, seolah menunjukkan personel Coldplay tak pernah berniat mencitrakan diri mereka sebagai rockstar yang cool dan sok misterius.
Konser-konser Coldplay sebelumnya di berbagai negara yang terekam dan ditampilkan di Youtube selalu diset megah dengan pencahayaan yang mengesankan.
Nuansa yang dihadirkan sangat positif. Orang-orang menontonnya tampak bahagia.
Mick Jagger, pentolan grup legendaris Rolling Stones, sebagai contoh.
Setahun silam, ia memosting video dirinya saat menonton konser Coldplay di Stadion Wembley Inggris.
Tanpa sungkan ia menari, mengangkat tangan dan melambaikannya. Ia bersenang-senang saat Chris Martin menembangkan lagu Fix You.
Baca juga: Beres Syuting, Melanie Subono Naik Ojek Menonton Konser Coldplay
Bagi Jagger, menonton konser Coldplay seperti sebuah liburan yang sangat menghibur.
Dan, yang membuat Coldplay makin mudah untuk dicintai orang Indonesia, karena sejak 2011 mereka menunjukkan dukungan untuk kemerdekaan Palestina.
Di akun resmi Facebook mereka kala itu, jelas menyerukan kepada fans untuk mendengar lagu "Freedom for Palestine."
"Saya tidak setuju dengan penindasan dalam bentuk apapun," kata Chris kala itu.
Namun, Coldplay juga dibenci sejumlah kalangan di Indonesia karena dianggap mendukung LGBT yang merupakan kependekan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender.
Memang tidak ada klarifikasi apapun dari Coldplay berkait tudingan yang menyebut mereka pendukung LGBT.
Namun, dalam konser Coldplay, Chris Martin acap membawa atribut warna pelangi yang konon diartikan sebagai bentuk dukungannya terhadap kaum tersebut.
Satu di antara yang menolak konser Coldplay di Jakarta, yakni Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT).
"Untuk aksi tolak konser Coldplay akan lanjut selama tidak ada jaminan Coldplay tidak kampanye LGBT," ungkap Novel Bamukmin seperti diberitakan Wartakotalive.com, Selasa (14/11/2023).
Novel bahkan menyatakan dengan tegas siap berjihad memerangi LGBT.
"Apalagi kalau ternyata dalam konsernya benar-benar ada kampanye itu (LGBT), maka saya serahkan kepada umat Islam untuk menyikapinya dan saya siap jihad untuk itu," seru dia.
Novel pun marah ketika Menkopolhukam Mahfud MD membuat akan mengerahkan aparat jika ada yang menggagalkan konser Coldplay di SUGBK.
Ia bahkan mengancam akan merobohkan panggung konser Coldplay.
Granati LGBT pun menggelar demo dekat kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, tak jauh dari SUGBK.
Mereka berusaha masuk ke areal konser. Namun, aparat berjaga-jaga.
Begitulah Coldplay yang begitu dicintai dan dibenci.