Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arie Kriting mengungkapkan kekecewaannya karena banyak film Tanah Air yang mengangkat orang-orang bagian Indonesia Timur hanya cerita kesedihannya saja.
Ia merasa kebanyakan film mengisahkan orang Indonesia Timur lebih identik dengan kesedihan, kesulitan, kekurangan, dan perjuangan yang berat.
Baca juga: Biasa Jadi Tukang Pukul, Godfred Orindeod Terharu Dipercaya Arie Kriting Perankan Kepala Keluarga
"Layar film Indonesia ketika beririsan dengan orang-orang Timur cuma untuk dijadikan bahan bersyukur," kata Arie Kriting saat jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Padahal menurutnya, banyak kisah orang Indonesia Timur yang bisa digali lebih dalam lagi.
"Kayaknya kami nggak segitunya deh. Gak hanya itu. Saya merasa orang Timur itu nggak hanya miskin, nggak hanya susah, nggak hanya gak bisa sekolah," ujar Arie Kriting.
"Ya memang ada yang benar, tetapi menurut saya bukan hanya itu. Ada perasaan-perasaan lain yang bisa dieksplor melalui sinema," lanjutnya.
Baca juga: Cuek, Nursyah Tak Peduli Indah Permatasari dan Arie Kriting Ungkap Wajah Cucunya: Saya Itu Sibuk
Karena perasaan ini, Arie Kriting terinspirasi untuk membuat film yang mengambil sisi berbeda dari orang-orang Indonesia Timur.
Film tersebut yaitu berjudul Kaka Boss, Arie Kriting menuangkan perspektif berbeda dalam film ini.
Melalui film Kaka Boss, Arie Kriting ingin mengubah sudut pandang tersebut.
Dalam film yang dibuatnya itu, Arie Kriting ingin menunjukkan bagaimana masyarakat di Indonesia Timur juga sama seperti orang-orang lainnya.