"Dan dia (Apri) ingin berlaga di turnamen ini (All England) karena saya," tambahnya.
Namun sayang, di All England ini, sang juara Olimpiade belum bisa memberikan hasil maksimal.
Hal itu karena cedera yang di alami oleh Apriyani.
Menanggapi hal itu, Greys menerangkan bahwa hasil ini membuatnya semakin dewasa.
Terlebih menanggapi hasil yang di luar dari jangkauannya.
Sembari menepuk pundak Apriyani, atlet kelahiran Jakarta itu mengaku hanya bisa bersyukur atas hasil di All England.
Meski begitu, Greys mengaku memang ingin mendapatkan gelar di ajang bergengsi All England.
"Saya sering berada di sini (All England) mungkin sejak 2006," terang Greys.
"Saya selalu berada di sini setiap tahun hanya untuk mendapatkan gelar," tambahnya.
"Namun inilah hidup, inilah olahraga, kamu tidak bisa mendapatkan apapun yang kamu mau," sambungnya.
Greys juga mengungkapkan bahwa dari hasil ini, ia jadi lebih dewasa baik dalam bersikap maupun berfikir.
Di ujung wawancara, Greys menerangkan ia berharap Apri bisa mendapatkan rekan dari generasi muda yang dapat membawa ke performa terbaik.
"Dia (Apriyani) dan rekan mudanya (Fadia) kelak dapat memberika performa terbaiknya di dunia olahraga ini," tukasnya.
Kembali melihat pertandingan di All England 2022 kemarin, Greys/Apri harus terhenti di babak 16 besar.
Di babak 32 besar, Greys/Apri berhasil menumbangkan pasangan Denmark dengan rubber game.
Namun sayang di babak 16 besar, Greys/Apri harus undur diri dari All England karena cedera.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)