RC213V memang mengalami perombakan yang tergolong radikal untuk musim ini.
Dan faktanya, kuda besi pabrikan Jepang tersebut tak ramah di semua lintasan.
Tidak seperti saat membawa Marquez menjadi juara dunia kelas para raja selama enam kali.
Manajer Repsol Honda, Alberto Puig sendiri mengakui apa yang menjadi masalah timnya kini.
Baca juga: Jelang Tampil di SEA Games 2022, Tim Wushu Indonesia Bicara Musuh Terkuat
Ditinjau dari hasil balapan di Portugal, Puig mengaku tak terkesan atas pencapaian Marquez yang finis di zona perolehan poin.
"Poin positifnya memang kami lebih dekat dalam perolehan poin di perburuan gelar juara dunia. Namun itu bukan titik poin utamanya," terang Puig.
"Merampungkan balapan 16 detik di belakang pemenang merupakan hasil yang buruk, dan itu bukan tujuan kami."
Puig mengindikasikan bahwa RC213V memang masih 'setengah matang' dan masih dalam tahapan mencari-cari set-up terbaik.
"Motornya belum siap untuk bertarung demi kejuaraan dunia, dan itu memang kenyataannya."
Soal speed, masih kurang banyak, dan tidak hanya satu apesk itu saja. Berbagai komponen lainnya juga wajib dilakukan upgrade," tambah Alberto Puig.
"Dari hasil di Portimoao sudah menunjukkan bahwa motor kami masih tertinggal," imbuhnya.
Kini Honda menatap ke depan untuk seri keenam MotoGP 2022 di Jerez.
Puig tak memiliki ekspektasi tinggi di Negeri Matador nanti, kendati tim berlogo sayap tunggal ini memiliki rekam jejak yang apik di sana.
"Sekarang mari kita pergi ke Jerez, sebuah sirkuit di mana para pebalap kami biasanya cepat," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)