News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jelang Munas PBSI, Ini Alasan Taufik Hidayat Beri Dukungan ke Fadil Imran

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Legenda hidup pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat saat diwawancarai usai menghadiri konferensi pers official broadcaster  di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Munas PBSI, Taufik Hidayat Beri Dukungan ke Fadil Imran

Abdul Majid/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat menilai sosok M Fadil Imran cocok untuk menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Pernyataan itu dia lontarkan jelang digelarnya Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang digelar pada 10-12 Agustus 2024 di Surabaya

"Pak Fadil tidak punya kepentingan lain selain memajukan bulutangkis Indonesia," kata peraih medali emas tunggal putra Olimpiade Athena 2004 itu.

Taufik mengatakan dirinya bersedia menjadi mentor di Tim AdHoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024 karena diajak oleh Fadil.

Baca juga: Jelang Munas, PBSI DKI Jakarta Usung Fadil Imran Jadi Ketum PBSI 2024-2028

"Saat bekerja di Tim AdHoc, saya melihat beliau sosok yang dekat dangan atlet dan pengurus lainnya. Mungkin karena beliau hanya sekjen dan ada ketum, hal ini belum terlihat sebelumnya," katanya.

Taufik pun menjawab pernyataan mengapa ketum PBSI tidak dijabat oleh mantan atlet seperti dirinya.

"Negara kita belum 100 persen mengakomodasi kebutuhan perkembangan olah raga. Jadi tugas utama ketum itu adalah mencari pendanaan. Nama besar di dunia olah raga belum tentu mampu mendapatkannya," ujarnya.

Namun, lanjut Taufik, siapa pun yang menjadi ketum, harus bisa membangun struktur organisasi yang kuat dengan merekrut orang-orang yang kompeten menjadi pengurusnya.

"Pro dan kontra pasti ada. Tapi yang harus dilihat adalah niat tulus dalam memperbaiki masalah," lanjutnya.

Menurut Taufik, permasalahan badminton di Indonesia adalah pengembangan di daerah. "PBSI terlalu sibuk dgn pelatnas. Sementara daerah kurang diperhatikan. Padahal aset-aset atlet potensial bisa didapat dari daerah," katanya.

Dukungan terhadap Fadil juga diungkapkan pebulutangkis asal Surabaya Sony Dwi Kuncoro.

“Saya pertama mengenal pak Fadil di Surabaya. Waktu itu beliau merupakan Kapolda Jatim. Suatu hari Pak Fadil menghubungi saya langsung dan disuruh datang ke Polda Jatim,” kata mantan atlet nasional jebolan klub Suryanaga itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini