Maverick Vinales yang terpelanting beberapa kali dan berakhir di atas gravel, seketika bangkit dan menunjukkan gesture kekesalannya kepada Bezzecchi.
Tapi beda cerita dengan Bez. Pembalap yang juga dibesarkan oleh akademi VR46 itu sempat terdiam di atas gravel setelah mengalami benturan beberapa kali sebelum terkapar di atas gravel.
Rekan setim Fabio Di Giannantonio itu pun harus ditandu oleh para marshall yang bertugas untuk keluar dari gravel.
Terbaru melalui cuitan di media sosial X (Twitter) Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Bezzecchi tidak mengalami patah tulang setelah dilakukan tes medis.
"Pemeriksaan awal terhadap Marco Bezzecchi di Circuit Medical Centre menunjukkan tidak ada patah tulang dan dia sekarang akan berangkat ke Melbourne untuk pemeriksaan lengkap," pernyataan Pertamina Enduro VR46 Racing Team.
Di sisi lain yang menjadi pertanyaan, apa penyebab Bezzecchi bisa melakukan blunder yang berujung menubruk Vinales?
Sebab melihat kondisinya, Bez sejatinya bisa lebih dini melakukan pengereman dan melakukan cornering di bagian dalam tikungan 1 yang gagal ditutup Vinales.
Disampaikan pengamat MotoGP Simon Petterson di X, ada dirty air yang membuat motor Bezzecchi terkunci di bagian depan sehingga sulit dikendalikan.
"Kecelakaan disebabkan oleh aerodinamika dan dirty air, Bezzecchi gagal mengendalikan motor karena bagian depannya terkunci," cuit Simon Petterson.
Dirty air memang menjadi bagian dari slipstream. Keuntungannya, pembalap yang berada di belakang motor yang dibuntuti, memiliki tekanan udara lebih ringan, dan memungkinkan untuk lebih leluasa ketika menyalip.
Namun kerugiannya, terlalu lama di belakang motor yang diikuti, membuat motor sang pembalap harus menerima udara kotor berupa dirty air yang dapat mengganggu engine.
Sedangkan dari laporan laman Crash, ada potensi Marco Bezzecchi dikenai sanksi atas insiden tersebut. FIM Stewards akan meninjau tayangan ulang, dan meminta keterangan dari Bezzecchi sebelum menjatuhkan sanksi.
(Tribunnews.com/Giri)