Kemampuan passing Pattynama yang di atas rata-rata pemain Indonesia akan mampu memberi kenyamanan timnas dalam melakukan progresi serangan dari belakang.
Dengan lancarnya proses build up serangan, dengan begitu peran gelandang dan pemain depan timnas dapat lebih cair.
Di sini, Tae-yong mencari peran gelandang serang atau striker yang memiliki kualitas passing dan kemampuan finishing yang handal.
Sang pemain dibutuhkan di fase akhir serangan Timnas memanfaatkan atribusinya dalam mengirim umpan dan menciptakan peluang berbahaya.
Dengan sistem Tae-yong tersebut, Timnas Garuda mampu menguasai jalannya pertandingan dari menit awal hingga akhir.
Keunggulan jumlah pemain timnas di lini tengah membuat para pemain Indonesia dapat leluasa mengurung pertahanan lawan.
Ditambah, semua striker Timnas Indonesia merupakan pemain yang memiliki kecepatan dan kreatif yang ditopang oleh para gelandang pekerja keras.
Umpan jauh dan terobosan digunakan semaksimal mungkin dalam mengubah arah serangan memanfaatkan kecepatan para pemain depan untuk menciptakan peluang dengan ruang kosong yang dimiliki.
Di sini Tae-yong meninggalkan peran striker murni yang identik dengan postur jangkung, permainan fisik, dan sundulan yang mematikan menjadi permainan cepat yang energik, kreatif, dan efisien.
Ya, dengan kehadiran Pattynama yang bermain di level eropa jelas akan meningkatkan kualitas Timnas Indonesia agar dapat berbicara di kompetisi-kompetisi terbaik Asia.
Setelah meraih hasil runner up di turnamen Piala AFF 2020, Timnas Indonesia dijadwalkan akan bermain dalam ajang kualifikasi Piala Asia yang bakal bergulir pada 8 hingga 14 Juni 2022.
Berposisi sama dengan Pratama Arhan (bek kiri), Shayne Pattynama berpeluang besar untuk menggeser Pratama Arhan di sisi tepi pertahanan Timnas Indonesia.
(Tribunnews.com/Deivor)