Ia juga bebas bergerak untuk mengisi lini kiri dan kanan Timnas Garuda.
Peran ini memberikan dua keuntungan bagi skema yang diusung oleh Shin Tae-yong.
Yang pertama, adanya Ronaldo Kwateh di posisi tersebut membuat jarak antar lini Timnas Garuda tidak terlalu jauh, ia menjadi jembatan antara lini tengah dan depan Garuda.
Yang kedua, Ronaldo memberikan ruang bagi Ricky Kambuaya dan gelandang Timnas lainnya untuk merangsek masuk ke dalam kotak penalti lawan.
Gol dari Ricky Kambuaya ke gawang Timor Leste merupakan hasil dari kerja Ronaldo, mendepatkan bola di sepertiga akhir.
Ronaldo memutuskan untuk tak melakukan dribel ataupun shooting, ia justru memberi umpan sekali sentuhan kepada Kambuaya yang berlari dari lini tengah.
Dengan spekatakuler, Kambuaya yang memiliki tendangan keras sukses merobek jala gawang Timor Leste dengan sontekan kaki kirinya.
Kemampuan Ronaldo Kwateh mencari celah pertahanan lawan begitu baik, pergerakannya begitu cair di depan.
Pemain yang baru berusia 17 tahun itu adalah jawaban dari keringnya striker berkualitas Timnas Indonesia sepeninggalan Bambang Pamungkas.
(Tribunnews.com/Deivor)