News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan, 32 Anak Turut Menjadi Korban, Termuda Balita Berusia Empat Tahun

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ini diambil pada 1 Oktober 2022 menunjukkan seorang anak laki-laki (tengah) digendong orang dewasa saat petugas keamanan mengamankan lapangan setelah pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. Sedikitnya 127 orang tewas di sebuah stadion sepak bola di Indonesia pada akhir 1 Oktober ketika para penggemar menyerbu lapangan dan polisi merespons dengan gas air mata.

"Rasanya seperti orang dimasukkan ke dalam tabung kecil dengan lubang kecil, dan kemudian mereka dihisap," kata penonton Ahmad Rizal Habibi, 29 tahun yang berhasil selamat.

Polisi menyebut insiden itu sebagai kerusuhan dan mengatakan dua petugas tewas, tetapi korban yang selamat menyebut Polisi telah bereaksi berlebihan dan menyebabkan kematian sejumlah penonton.

"Salah satu pesan kami adalah agar pihak berwenang menyelidiki ini secara menyeluruh. Dan kami ingin pertanggungjawaban. Siapa yang harus disalahkan?" kata Andika, warga Malang berusia 25 tahun.

"Tempat itu tampak seperti kuburan massal. Perempuan dan anak-anak bertumpuk satu sama lain," kata Eko Prianto, 39, kepada AFP.

Dalam pidato langsung yang penuh air mata, Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana meminta maaf atas tragedi tersebut.

“Saya selaku presiden Arema FC akan bertanggung jawab penuh atas kejadian yang terjadi,” ujarnya.

Grafiti yang dioleskan di dinding stadion mengungkapkan kemarahan terhadap pihak berwenang.

"Saudara-saudara saya terbunuh. Selidiki secara menyeluruh," demikian bunyi salah satu pesan yang tertulis di jendela stadion, disertai pita hitam dan tanggal terjadinya bencana.

Presiden Indonesia Joko Widodo memerintahkan kompensasi untuk keluarga para korban masing-masing sebesar Rp 50 juta.

Mahfud mengatakan, satgas investigasi itu akan terdiri dari pejabat pemerintah dan sepak bola, akademisi, dan awak media.

Dia mengatakan penyelidikan akan diselesaikan dalam dua atau tiga minggu ke depan.

Kekerasan penggemar sepak bola adalah masalah abadi di Indonesia.

Saksi mata mengatakan pendukung tim tuan rumah menyerbu lapangan setelah kalah dari Persebaya Surabaya.

Suporter Persebaya Surabaya dilarang hadir karena takut terjadi kerusuhan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini