TRIBUNNEWS.COM - Tragedi Kanjuruhan masih begitu hangat dibahas Dunia, kini Liga Argentina dihebohkan dengan polisi yang menembak gas air mata.
Lanjutan Liga Argentina antara Gimnasia La Plata vs Boca Juniors di Stadion Juan Carmelo Zerillo, Argentina, Jumat (7/10/2022) pagi WIB harus ditinda.
Tepat di menit 9', gas air mata yang ditembak polisi di luar, masuk ke dalam stadion.
Baca juga: Ini Daftar Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Sudah Ada 6 Orang yang Ditetapkan oleh Kapolri
Alhasil, penonton di laga tersebut dibuat kocar-kacir berlarian.
Sebelumnya, terjadi kerusuhan antara supporter Gimnasia dengan polisi di luar stadion yang tak dapat masuk ke dalam.
Dilansir ESPN, karena kalah jumlah, akhirnya polisi memutuskan untuk menembak gas air mata.
Sayangnya, gas air mata tersebut menyebar masuk hingga ke dalam Stadion Juan Carmelo Zerillo.
Kepala Keamanan Provinsi Buenos Aires, Sergio Berni, mengatakan satu nyawa melayang karena serangan jantung.
"Sayangnya ada satu orang meninggal. Dia meninggal karena serangan jantung, ketika ingin dipindahkan ke rumah sakit," kata Berni.
Sejak tahun 2013, kepolian setempat telah merang ultras Boca Junior manyaksikan laga di kandang Gimnasia itu karena sering menimbulkan kerusuhan.
Sayangnya, bentrok justru terjadi antara ultras Gimnasia dengan polisi.
"Anak saya yang masih 2 tahun tidak bisa bernapas. Kami semua pasrah dan khawatir terhadap orang-orang di tribun."ujar Leonardo Morales pemain Gimnasia.
"Kami menjalani pertandingan sepak bola biasa, dan semua berubah menjadi seperti ini, merasakan orang terdekat kami hampir mati," lanjutnya.
Lagi-lagi korban jiwa harus melayang karena gas air mata yang ditembakan polisi.