Juragan 99 Mundur dari Arema, Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Yang Harus Kena Ya Iwan Budianto
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Akmal Marhali menilai sosok Iwan Budianto perlu diperiksa terkait Tragedi Kanjuruhan.
Dia menilai, Iwan Budianto berada dalam kapasitas Direktur Utama Arema FC.
Merujuk aturan, kata Akmal, yang seharusnya diperiksa soal tragedi Kanjuruhan bukan Gilang Widya Pramana.
Baca juga: Alasan Sebenarnya Juragan 99 Mundur Sebagai Presiden Arema, Gilang Pramana: Saya Sudah Berikan Semua
Baca juga: Pemeriksaan Polisi ke Ketua Umum PSSI dan Wakil, Iwan Bule Irit Bicara, Iwan Budianto Ditanyai 5 Jam
Seperti diketahui, kursi jabatan Presiden Arema FC baru saja kosong setelah Gilang Widya Pramana menyatakan mundur pada Sabtu (29/10/2022).
Gilang Widya atau dikenal Juragan 99 itu mengaku masih sedih dan trauma akibat tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.
Dia juga merasa bahwa Arema FC membutuhkan sosok pemimpin yang bisa membawa ke arah lebih baik.
"Karena rasa kesedihan dan trauma yang mendalam, saya memutuskan untuk istirahat atau rehat dari dunia sepak bola," ujar Gilang.
Baca juga: Anggota TGIF Cium Kejanggalan Percepatan KLB PSSI, Ada Peluang Iwan Bule Kembali Maju Mencalon
Baca juga: Alasan Sebenarnya Juragan 99 Mundur Sebagai Presiden Arema, Gilang Pramana: Saya Sudah Berikan Semua
"Dengan situasi sekarang, saya rasa Arema FC memerlukan sosok yang lebih baik yang bisa membawa tim lebih solid, kuat, dan baik."
"Maka, per hari ini, saya menyatakan mundur dari Presiden Arema FC," tutur Gilang.
Kepergian Gilang Widya Pramana sontak menggegerkan publik sepak bola Tanah Air, khususnya penggemar Arema FC.
Tidak sedikit yang tak merelakan keputusannya, terlebih setelah semua yang ia lakukan untuk Singo Edan.
Gilang Widya Pramana menjabat sebagai Presiden Arema FC pada 6 Oktober 2021.
Selama hampir satu tahun menjabat, Gilang Widya sukses mengantar Arema FC menjuarai Piala Presiden 2022.