News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kongres Luar Biasa PSSI

Pejabat Negara Incar Ketua Umum PSSI, DPR: Kursi Bos PSSI Bukan Jabatan Politik

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi X DPR Robert Joppy Kardinal (RJK)

"Sebaiknya (Ketua Umum PSSI) ini diberikanlah kepada para mantan-mantan pemain bola, pelatih, atau memang yang kompeten urus PSSI. Jiwa dan raganya benar-benar di sepak bola, tidak berpikiran politik, cari duit, cari popularitas," ujarnya.

Menurutnya, negara ini harus belajar sama negara-negara seperti Jerman, Belanda, Brasil, Spanyol, Inggris, Argentina dan lainnya yang sudah sangat maju sepak bolanya.

Menurutnya, sepakbola mereka maju bukan hanya karena dukungan iklim dan kompetisi yang bagus, tapi memang pengurus PSSI-nya diemban oleh pihak-pihak yang sangat kompeten. Dalam arti, jiwa dan raganya memang sudah di sepakbola.

"Di Jerman itu (PSSI-nya) Franc Beckenbauer, di Belanda ada Ruud Gullit, jadi dimana-mana itu pemain bolanya jadi ketua umum. Disini karena para (mantan) pemainnya tidak punya duit, tidak punya dukungan politik, pangkat dan jabatan, jadilah mereka semua diam. Karena sistem juga," ujarnya.

Untuk itu, dia meminta Pemerintah dan semua pihak untuk berbesar hati mendukung para pemain profesional sepak bola untuk duduk di kursi PSSI. Menurutnya, banyak mantan pemain top yang sebenarnya bisa maju mengurus sepakbola dalam negeri seperti Boas Salozza, Bambang Pamungkas, Kurniawan Dwi Julianto, Robi Darwis, Aji Santoso dan lainnya.

"Ayo kembali kan sepakbola kita kepada yang benar-benar mencintai dan mengerti sepakbola," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, sejumlah pejabat negara resmi mendaftar sebagai calon Ketua Umum PSSI. Hingga Mereka diantaranya Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti.

"Intinya PSSI jangan dibikin jadi ajang cari pekerjaan. Jangan juga diserahkan pada orang yang punya pekerjaan lain sehingga mengelola sepak bola cuma dua jam, sisanya diserahkan ke pihak lain," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini