Ketika kepanikan terjadi akibat aparat brimob menembakkan gas air mata, penonton tak bisa keluar karena pintu-pintu dalam kondisi terkunci.
Ada satu pintu kecil yang terbuka, namun tak sempurna.
Suporter yang ketakutan oleh gas air mata tetap berusaha keluar melalui pintu-pintu kecil.
“Mereka berdesak-desakan, kehabisan oksigen, hingga mengakibatkan kematian,” kata jaksa.
(tribun network/kha/dod)
BERITA REKOMENDASI