Namun ia mengklaim konteks saat itu secara fundamental berbeda dengan apa yang terjadi saat ini.
Karena saat ini, kerusuhan muncul kurang dari sebulan masa pemerintahan Trump.
Di sisi lain, Trump sejak lama telah berulang kali berjanji untuk melucuti Facebook dan media sosial sejenisnya.
Kerusuhan yang terjadi sejak Rabu lalu di Capitol Hill menewaskan empat orang, termasuk seorang veteran Angkatan Udara, Ashli Babbitt yang ditembak oleh polisi saat mencoba mendobrak pintu gedung Capitol.
Sedangkan tiga orang lainnya, disebut polisi tewas karena kondisi 'darurat medis'.
Sementara pihak berwenang sangat menyadari bahwa simpatisan pro Trump itu berencana melakukan aksi di Washington pada hari itu.
Saat kekacauan terjadi, Trump akhirnya mendesak simpatisannya untuk menghentikan aksi dengan alasan 'kedamaian'.
Namun, dorongan itu dipandang oleh beberapa orang sebagai dukungan atas tindakan simpatisannya dalam mengganggu penghitungan suara Electoral College.