Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penetrasi internet yang meningkat serta kepemilikan smartphone yang meluas di Tanah Air ikut mendorong industri game menggeliat kencang.
Mengutip data Asosiasi Game Indonesia, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, saat membuka Festival Gim Indonesia 2022 di Bandung, Kamis 23 Juni 2022 mengatakan masyakarakat Indonesia membelanjakan duitnya hingga mencapai 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 29 triliun per tahun untuk kesenangan bermain game.
Data tersebut korelatif dengan temuan data di kalangan pelaku industri game. Marketplace Skinuphoria membukukan 10.000 transaksi transaksi game dan produk digital sejak marketplace ini pertama rilis pada 22 Maret 2021.
Baca juga: Cara Top Up Diamond Mobile Legends di UniPin, Siapkan ID Game dan ID Zona
Michael Prayogo, Direktur Marketing Skinuphoria mengatakan, pertumbuhan transaksi ini menunjukkan minat masyarakat Indonesia terhadap game semakin meningkat.
Michael menjelaskan, produk game yang paling diminati para gamer di marketplace-nya adalah Skinu.
"Mulai dari top up jualan Akun, hingga jualan jasa, ada pula transaksi berjenis item, yang memang memerlukan sebuah sistem marketplace agar transaksi dapat berjalan lancar, baik, dan aman serta tentunya jauh dari scam," kata Michael.
Dia menambahkan, respon positif gamer selama ini di marketplace-nya mendorong perusahaannya terus mengembangkan website marketplace sekaligus meningkatkan aspek keamanannya untuk setiap transaksi yang dilakukan.
"Kami berharap dapat terus memfasilitasi gamer dan pecinta produk digital dalam bertransaksi dengan rasa yang aman dan nyaman," ujarnya.
Baca juga: Apa Itu Game Wordle? Permainan Tebak Kata Viral, Begini Cara Memainkan dan Penjelasannya
Pihaknya juga akan terus memaksimalkan transaksi agar rasio transaksi game di platformnya semakin menyebar di seluruh Indonesia, sekaligus untuk membantu gamer Indonesias memaksimalkan wirausaha digital mereka.
Berdasar kotanya, transaksi tertinggi berasal dari gamer di Jakarta disusul Surabaya, lalu gamer dari Jawa Barat, dan Medan.
Untuk mendukung kenaikan transaksi, pihaknya menyiapkan program promosi sekaligus untuk membantu pemilik merchant dengan jaminan produk yang legal, proses cepat dan aman. Dia optimistis, industri game di Indonesia akan terus berkembang sekaligus mendukung para gamer di Indonesia mengembangkan diri.