Di rumah makan ini, anda akan disajikan olahan puyuh goreng yang berbeda dari olahan daging unggas sejenis.
Keunggulan pengolahan yang mengandalkan rempah tradisional menjadi satu keunggulan Alas Cobek.
Ada dua pilihan yang ditawarkan untuk menu puyuh goreng, yaitu single atau double.
Seperti sebutannya, single adalah sajian dengan satu burung puyuh goreng, sedangkan double berisi dua ekor puyuh di meja santap anda.
Tribun menyarankan agar anda memilih sajian double. Pertama, anda tidak akan merasa cukup memakan satu ekor puyuh karena rasanya yang nagih. Kedua, selisih harga single dan double tidak terlalu jauh.
So, pilih puyuh goreng double.
Saat sampai ke meja saji, dijamin nafsu makan anda akan naik melihat puyuh yang disajikan di atas batu cobek.
Menu bebek goreng di Rumah Makan Alas Cobek, Lampung
Gurih Sampai Tulang-tulangnya
Aroma bumbu ungkep begitu menyeruak di indera penciuman. Tampilannya pun amat manis, warna kuning keemasan. Warna yang menandakan sajian ini diolah dengan kepiawaian sehingga daging masak dengan sempurna tanpa gosong.
Untuk rasa, daging puyuh goreng ini begitu renyah saat digigit. Bahkan bagi beberapa orang, puyuh goreng ini dapat disikat tanpa menyisakan tulang sedikit pun.
Yah, saking gurihnya, tulang puyuh pun bisa anda santap. Lengkap pula rasanya dengan cocolan sambal yang disajikan. Sensasi gurih, pedas dan renyah menyatu di mulut.
"Sebelum digoreng, daging puyuh goreng sebelumnya telah kami ungkep dengan rempah tradisional sampai kurang lebih dua jam. Hingga kemudian digoreng untuk disajikan kepada pelanggan. Jadi citarasanya amat tradisional dan terjaga" ungkap Ari Tri Wibowo Supervisor Alas Cobek.
"Kalau puyuh, memang kita datangkan dari Jawa Timur. Saat ini kami masih andalkan pasokan dari sana, karena untuk di Lampung kami belum bisa temukan puyuh yang memiliki ukuran standar untuk disajikan," lanjut dia.