Kadang ada sejumlah orang yang jalan sambil bercakap-cakap, tapi tak lama kemudian suasana kembali sepi.
Jalan-jalan setapak terus kami susuri. Dalam melakukan pendakian, jangan lupa untuk membawa perlengkapan seperti perlengkapan pribadi, termasuk senter, air minum, hingga tongkat.
Para pendaki Gunung Batur sedang asyik selfie
Dingin angin Kintamani membuat pendaki mencoba menghangatkan diri dengan menggunakan jaket tebal, syal, sarung tangan, dan topi.
Hanya saja, ternyata semua benda-benda itu satu per satu akan kandas di tengah jalan. Medan yang seringkali menanjak, membuat para pendaki lebih cepat berkeringat, sehingga tubuh pun segera terasa panas.
Inilah Tarif Untuk Pemandu Wisata
Disarankan, mereka yang ingin mendaki, tidak perlu membawa barang berlebih, cukup yang diperlukan saja, sehingga memudahkan perjalanan.
Selain tim kami, hari itu banyak juga rombongan lain yang melakukan pendakian.
Mereka ada yang berasal dari daerah setempat, wisatawan domestik, hingga mancanegara.
Masing-masing didampingi oleh seorang pemandu yang hafal betul setiap kelok dan berbagai lika-liku gunung tertinggi kedua di Bali itu.
“Setidaknya setiap minggu saya pasti ke sini. Biasanya saya mendaki sambil lari, sehingga sampai dalam 20 atau 30 menit,” ucap seorang pemandu.
Sementara bagi kami para pemula, setidaknya perlu waktu sekitar dua sampai tiga jam untuk sampai di puncak.
Untuk kepentingan keselamatan, setiap grup diwajibkan dibantu pemandu, dengan biaya sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu.