Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina S
TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Kabupaten Buleleng, wilayah utara Pulau Bali memang terkenal dengan wisata air terjunnya.
Cukup banyak lokasi air terjun yang ada di kawasan ini, mulai dari Sekumpul, Aling-Aling, Gitgit, Twin Waterfall, dan lainnya.
Satu di antaranya yang sedang berkembang sejak beberapa tahun belakangan ini adalah air terjun Colek Pamor.
Letaknya di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali.
Masih sangat alami, air terjun ini cukup tersembunyi, karena letaknya yang berada di dalam hutan.
Tak ketinggalan, suara gemericik dari aliran air sungai dan kanan kiri dikelilingi hutan berisikan pohon-pohon bambu, menambah kesan alami ketika menyusuri kawasan objek wisata air terjun satu ini.
Wisatawan tengah mandi di bahwa guyuran Air Terjun Colek Pamor di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan)
Objek wisata yang masih berada dalam satu wilayah air terjun Gitgit ini, bisa menjadi pilihan berwisata dengan suasana yang segar.
Menjadi air terjun ketiga dalam kompleks wisata air terjun Gitgit, tempat ini berada setelah air terjun kembar dan air terjun bertingkat.
"Air terjun ini masih kami kembangkan, sudah sejak tahun 2008, sebenarnya. Namun ada berbagai kendala termasuk dana untuk membangun kawasan ini," ujar Made Lenes, salah seorang dari kelompok Sadar Wisata.
Nama Colek Pamor sendiri, menurut Made, konon dulu di area goa yang berada di pojokan di bawah air terjun tersebut tampak seperti ada tanda berwarna putih, bekas-bekas colekan dari pamor (kapur).
"Dulunya, di pojok bawah goa itu ada pamor-pamor gitu, kapur yang bikin putih tembok-tembok itu. Jadi seperti dicolekin pamor," ujarnya.
Tidak setinggi air terjun Gitgit yang berada di bawahnya, yang mana merupakan air terjun tertinggi di Bali, air terjun Colek Pamor memiliki ketinggian sekitar 20 meter.
Namun, dengan debit air yang cukup besar, genangan air sungai yang cukup jernih di bawahnya, bisa mencapai kedalaman 2 meter.