Beberapa batang bambu pun mereka gunakan sebagai jembatan di titik-titik sungai yang cukup sulit dilewati.
Saat melewatinya pun dengan langkah yang mantap, namun tetap perlu berhati-hati agar tidak terperosok ke sungai di bawahnya.
Namun, sulitnya medan ini terbayarkan dengan suasana sekeliling yang juga menakjubkan.
Selama menyusuri aliran sungai, di kanan dan kiri, mata akan disuguhkan pesona tebing-tebing tinggi bernuansa hijau yang berasal dari lumut yang menyelimutinya.
Apalagi saat tiba di lokasi air terjun.
Batu-batu tinggi di sekelilingnya pun tak tampak sebagai penghalang, namun memberi sentuhan estetika alam tersendiri.
Adapun di kanan air terjun, tampak seperti sebuah terowongan, tempat mengalirnya air tukad Slau tersebut.
“Rencananya ingin dibuat akses menuju tempat ini karena potensinya bagus sebagai tempat melali. Untuk sekarang masih pemuda-pemuda sekitar sini saja yang main ke sini," ujarnya. (*)