News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Kalsel

Masjid Agung Alkaromah Martapura: Saat Banjir Bandang, Konon Air Menghindari Masjid Ini

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Agung Alkaromah Martapura.

"Konon, empat kayunya ini dibawa Datu Landak dari Barito di Kalimantan Tengah hanya dengan berjalan kaki. Kayunya yang masih berupa gelondongan dijepitnya saja di bawah ketiaknya. Itulah kesaktiannya Datu Landak," jelasnya.

Sedangkan botol-botol air doa di dekat mimbarnya merupakan titipan warga yang ingin mengambil berkah dari air tersebut.

Di saat-saat tertentu, pengurus masjid ini juga melayani warga yang memiliki anak bayi berusia 41 hari untuk didoakan di sini.

"Tempatnya di dekat air doa itu, yang ada teko dan sajadahnya situ. Keluarga si anak menggelar selamatan karena sang ibu sudah berhasil melahirkan hingga anaknya sehat berusia 41 hari, kemudian dibawa ke sini. Didoakan dan diberi air doa tersebut," katanya.

Tradisi ini pun sudah merupakan bagian dari kehidupan relijius umat Islam di kota ini.

Diceritakannya, masjid ini sering dianggap keramat oleh warga tak hanya karena nuansa tradisional tersebut, namun juga karena memiliki karomah.

Mungkin itu pula sebabnya dinamai Masjid Agung Al-Karomah, padahal awalnya namanya Masjid Jami' Martapura.

Rupanya karena karomahnya itu, masjid ini lebih akrab disebut Masjid Agung Al-Karomah hingga menjadi nama resminya sekarang.

Dulu, Martapura pernah dilanda dua kali banjir besar namun anehnya airnya menghindari masjid ini.

"Airnya seperti memutar, menghindar masuk masjid ini. Menurut cerita orang-orang tua kami dulu, airnya pas dekat masjid ini jadi miring lalu arusnya berbalik arah menghindari masjid ini sementara bangunan lainnya habis terkena banjir. Dua kali banjir, dua kali pula masjid ini selamat. Makanya masjid ini diyakini warga dilindungi oleh Allah SWT, punya karomah atau keramat," katanya.

Posisi masjid ini di tepi jalan nasional, Jalan Ahmad Yani.

Di sampingnya ada Pasar Batuah dan pusat belanja oleh-oleh Cahaya Bumi Selamat.

Menuju masjid ini sangat mudah karena banyak kendaraan umum lewat di depannya.

Cukup mengeluarkan uang Rp 15.000 untuk ongkos naik Taksi Hulu Sungai dari Terminal Induk Km 6 Banjarmasin, sekitar satu jam perjalanan ke masjid ini dari Banjarmasin.

Turun di depan Pasar Batuah, kemudian tinggal berjalan kaki saja sebentar ke masjid ini karena bersebelahan dengan pasar tersebut.

Jika di Martapura atau dari Banjarbaru tinggal naik angkot jurusan Pasar Batuah, tarifnya Rp 5.000 per orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini