News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bali

Desa Wisata Penglipuran di Bali, Inilah Daya Pikatnya di Mata Wisatawan Asing

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesona Desa Wisata Penglipuran di Bangli, Bali.

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Kesederhanaan dalam kebersamaan.

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri Desa Wisata Penglipuran bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Pertamanan, angkul-angkul atau pintu gerbang masing-masing pekarangan, sederhana dan seragam.

Selain itu, keramahtamahan warga dan sistem pemeliharaan kebersihan, menjadi daya tarik lain, desa yang terletak di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Bali atau sekitar 30 kilometer dari Kota Denpasar.

Sistem pemeliharaan kebersihan ini disebut Penglipuran Berbunga, dan pada 1995 Desa Wisata Penglipuran mendapat penghargaan Kalpataru.


Pesona Desa Wisata Penglipuran di Bangli, Bali.

Bendesa Adat Penglipuran, I Wayan Supat mengatakan, sebelum menjadi desa wisata pada 1993, para orangtua pendahulu warga setempat berupaya melakukan konservasi.

Menurutnya, tujuan dari konservasi desa itu adalah bagaimana budaya adat para leluhur yang adi luhung bisa dilindungi, dan dilestarikan untuk kepentingan anak cucu ke depan.

"Jadi bukan untuk pariwisata pada awalnya. Tapi untuk kepentingan konservasi demi anak-anak kita, tahu tentang adat dan budaya leluhurnya. Konservasi itu dari segi budaya fisik maupun non fisiknya," ujarnya kepada Tribun Bali, belum lama ini.

Ternyata konservasi tersebut menarik minat Pemda untuk menjadikan Desa Adat Penglipuran menjadi Desa Wisata.

Pada 1990 Pemda menawarkan kepada warga Desa Penglipuran, dan baru pada 1993 desa ini ditetapkan menjadi Desa Wisata dengan Surat Keputusan (SK) Bupati No.115 Tanggal 29 April Tahun 1993.

Sapta pesona Desa Wisata Penglipuran yakni tata ruang desa penampilan piar desa, dengan konsep tri mandalanya.

Ada utama mandala, madya mandala dan nista mandala.

Di desa yang dihuni 234 kepala keluarga ini juga terdapat tugu pahlawan, hutan bambu, Pura Luhur Penglipuran, yang menarik untuk dikunjungi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini