TRIBUNNEWS.COM - Anda akan berangkat haji tahun ini? Bagi jemaah haji yang sekarang sudah bersiap-siap untuk menjalankan wukuf di padang Arafah pada hari raya Idul Adha nanti yang paling diutamakan adalah menjaga kesehatan.
Bawalah obat-obatan wajib contoh untuk sakit flu, panas, diare, pusing dan batuk.
Kemudian kalau memiliki penyakit tertentu bawalah obat khusus tersebut di tas kabin. Karena hanya tas kabin yang boleh dibawa apabila kita melakukan wukuf di Padang Arafah.
Koper untuk bagasi selama wukuf harus ditinggal di hotel di Mekah. Barang berharga selama wukuf harus dibawa.
Tiap hari usahakan tidak terlambat makan, selalu makan buah dan minum air 8 gelas agar tidak dehidrasi.
Setiap sholat ke Masjidil Haram usahakan minum air zam zam untuk menjaga kesehatan. Apabila merasa sakit, segeralah periksa ke dokter yang disediakan oleh Departemen Agama.
Setiap satu kloter disediakan satu orang dokter dan perawat. Jangan memelihara sakit selama di tanah suci.
Agar pada waktu puncak wukuf kita bisa melaksanakan menginap di padang Arafah dan melakukan jumrah.
Pengalaman penulis yang melakukan ibadah haji tahun 2007, banyak jemaah haji yang sakit batuk selama musim haji sehingga harus dijaga dari debu lebih baik memakai masker selama di tanah suci.
Pakailah selalu gelang pengenal dan bawalah tas pinggang setiap ke masjid untuk surat-surat penting berisi alamat hotel, nomer telepon keluarga, handphone, buku doa, dan tas transparan untuk tempat alat-alat sholat dan sandal.
A photo posted by ஐأجمل صور من الحرمين الشريفينஐ (@haramain_photo) on Apr 20, 2016 at 3:16am PDT
Dengan adanya tas transparan, memudahkan laskar melihat isi tas kita dari luar tanpa merogoh dan melihat isi tas kita, sebelum masukke masjid. Laskar Masjid Nabawi di Madinah sangat teliti melihat isi tas yang berisi kamera dan makanan pasti dilarang masuk dan hanya boleh sholat di luar masjid.
Simpan uang saku kita terpisah-pisah agar kalau kehilangan satu dompet kita masih punya persediaan yang di tempat lain.
Gantilah sim telepon genggam kita dengan sim lokal Arab Saudi karena lebih murah taripnya daripada tetap memakai nomer Indonesia.