TRIBUNNEWS.COM - Economist Intelligence Unit (EIU) merilis Indeks Biaya Hidup Sedunia tahun ini.
Menurut data tersebut, biaya hidup di dunia rata-rata naik 8,1 persen pada 2022, karena perang Rusia di Ukraina dan efek pandemi yang berkepanjangan.
"Perang di Ukraina, sanksi Barat terhadap Rusia dan kebijakan nol-Covid China telah menyebabkan masalah rantai pasokan yang dikombinasikan dengan kenaikan suku bunga dan pergeseran nilai tukar, telah mengakibatkan krisis biaya hidup di seluruh dunia," kata Kepala Biaya Hidup Dunia di EIU, Upasana Dutt.
"Kami dapat dengan jelas melihat dampaknya dalam indeks tahun ini, dengan kenaikan harga rata-rata di 172 kota dalam survei kami menjadi yang terkuat yang pernah kami lihat dalam 20 tahun, di mana kami memiliki data digital," tambah Dutt sebagaimana dikutip CNN.
"Kenaikan harga bensin di kota-kota sangat kuat (seperti tahun lalu), tetapi makanan, utilitas, dan barang-barang rumah tangga semuanya menjadi lebih mahal bagi penduduk kota."
Jadi, di tahun yang "mahal", kota mana yang paling mahal untuk ditinggali?
Baca juga: Daftar 10 Kota Termahal di Dunia untuk Ditinggali: Asia Mendominasi, Eropa Turun karena Invasi
Ini adalah pertama kalinya New York menempati urutan pertama, meskipun seri dengan Singapura yang sering menjadi pemenang.
Pada catatan tahun 2021, New York berada di posisi keenam.
Dua kota metropolitan Amerika lainnya juga masuk 10 besar, Los Angeles berada di urutan keempat dengan Hong Kong dan San Francisco di urutan kedelapan.
Secara total, 22 dari 172 kota yang dilacak EIU setiap tahun berada di AS, termasuk Portland, Boston, Chicago, dan Charlotte.
Setiap orang dari 22 kota itu mengalami kenaikan inflasi tahun ini.
Sedangkan juara tahun lalu, Tel Aviv, turun ke posisi ketiga.
Lebih lengkap, berikut daftar kota dengan biaya hidup termahal di dunia pada 2022.
Daftar Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia