TRIBUNNEWS.COM - Aksi nekat seorang pilot baru-baru ini cukup mengejutkan publik.
Seorang pilot yang menerbangkan helikopter belum lama ini membuat aktraksi yang cukup menantang.
Ketika menerbangkan helikopternya di langit British Columbia, pilot ini tiba-tiba mematikan mesin di tengah penerbangan.
Tentu saja sudah bisa dibayangkan bukan, kalau mesin pesawat mati, sifat aerodinamisnya mungkin akan turun perlahan dan mendarat di tanah.
Baca juga: Penumpang Ambil Alih Pesawat saat Pilot Sakit di Tengah Penerbangan & Berhasil Mendarat Darurat
Tapi jika kamu terbang naik helikopter dengan baling-baling di atasnya, teori penerbangan soal mesin ini ternyata berbeda.
Nah, perbedaan ini dibuktikan langsung oleh pilot.
Seperti diketahui, helikopter memiliki badan yang lebih tebal dan mungil dibanding pesawat.
Jika dibayangkan, pasti banyak yang mengira bahwa dengan dimatikannya mesin helikopter di tengah penerbangan, maka hasilnya akan jatuh dan mengalami kecelakaan.
Baca juga: 5 Fakta Penumpang Rusak Jendela Pesawat, Pilot Putuskan Putar Balik & Pelaku Terancam Denda Rp 2,5 M
Oleh sebab itu, pilot ini membuktikan langsung soal salah satu cuitan di Twitter Neil deGrasse Tyson adalah keliru.
Dalam unggahan di Twitter, Neil deGrasse Tyson yang merupakan ahli astrofisika dari Amerika Serikat menuliskan tentang bedanya pesawat dan helikopter, serta perbedaan kemampuan mereka jika terjadi kesalahan mesin.
Mengutip dari Unilad, dia menuliskan: "FYI: Pesawat yang mesinnya mati adalah pesawat layang. Helikopter yang mesinnya mati adalah batu bata."
Baca juga: Cerita Pilot Terbang Bersama Ibunya Pergi Haji, Kisah Mengharukan yang Viral di Media Sosial
Padahal, teori itu tidak cocok dengan yang dikataka Destin Sandlin dari saluran YouTube SmarterEveryDay, karena dia memiliki cukup pengalaman dengan helikopter.
Untuk menunjukkan keterampilan dan pengetahuannya, pilot memutuskan untuk meminta bantuan beberapa pilot helikopter yang berpengalaman untuk membuktikan teori deGrasse Tyson adalah salah.
Jadi, setelah menikmati penerbangan di sekitar danau British Columbia, mereka melanjutkan untuk mendemonstrasikan cara mendaratkan helikopter dengan aman saat motornya rusak, menggunakan teknik yang disebut "autorotation".