Oeroeg ini sejak pertama kali muncul menjadi bahan rujukan pendidikan sastra banyak anak sekolah Belanda.
Novel itu menceritakan suasana Hindia Belanda saat itu yang tumbuh di sebuah perkebunan di Koloni Belanda Jawa Barat. Novel ini juga pernah diangkat menjadi sebuah film namun sempat memunculkan kontraversi.
"Karya karyanya juga saat itu bukan hanya dikenal di indonesia. Tapi, sampai Belanda. Dan salah satunya pernah diangkat jadi film dengan judul Oeroeg. Tapi, film itu juga kontroversi juga. Entah kenapa itu masih belum jelas," jelasnya.
Novel Oeroeg yang Melambungkan Nama Hella
Novel Oeroeg yang diterbitkan pertama kali tahun 1948 menceritakan kisah persahabatan antara seorang anak laki-laki Belanda dan penduduk asli Hindia Belanda – sebuah topik kontroversial di Belanda pascaperang – yang mengacu pada pengalamannya sendiri tumbuh di koloni Belanda.
Sepanjang kariernya yang berlangsung selama tujuh dekade, Haasse pernah meraih banyak penghargaan untuk karya sastranya.
Dia pernah meraih penghargaan Constantijn Huygens Prize pada tahun 1981 dan P.C. Penghargaan Hooft pada tahun 1984, keduanya penghargaan sastra bergengsi di Belanda.
Haasse juga diangkat menjadi Pejabat dans l'Ordre de la Légion d'Honneur pada tahun 2000, setelah tinggal di Prancis selama bertahun-tahun.
Sejarah Villa Verona, Rumah Belanda di Jalan Merdeka Bogor, Kini Tersisa Bangunan Tembok & Mobil Tua
Kisah Mistis Bangunan Bekas Pos Belanda yang Kini Jadi Pangkas Rambut di Bogor, Sering Ada Sosok Ini
Baca juga: Kronologi Truk Tabrak Tiang Listrik KRL, Tersesat Pakai Google Maps, Ribuan Penumpang Terlantar
Pada hari ulang tahunnya yang ke-90, pada tahun 2008, museum digital Hella Haasse diluncurkan secara online, memberikan kesempatan kepada pengguna internet untuk "melakukan perjalanan digital melalui lanskap foto dan buku, dokumen pribadi, dan kutipan audio-visual dari kehidupan dan pekerjaannya."
Hélène Serafia Haasse meninggal di Amsterdam pada 29 September 2011, setelah sebelumnya sempat menderita sakit. Namun Tidak ada penyebab spesifik kematian yang diberikan.
Dilihat dari tahunnya, Villa Verona memang bukan menjadi bagian dari rencana Karsten Plan. Arsitek, yang membentuk Kota Bogor.
Namun, Vila Verona ini menjadi bagian pembangunan berbarengan dengan kebun percontohan Belanda yang saat ini disebut Balitro. Bangunan ini disinyalir berdiri sejaman dengan jaman saat itu.
Baca juga: Kisah Wanita di Koja Bertahun-tahun Hidup di Rumah Tanpa Listrik, Mengaku Mantan Model Lingerie
Kawasan Merdeka atau jaman dulu disebut Jalan Cikeumeuh menjadi saksi pembangunan jaman kolonial di Kota Bogor.
"Kalau ditahunkan itu sebelum tahun 1920. Itu semua yang dibangun di Jalan Merdeka dalam masa yang sama memang sejenis," tambahnya.