Enjay Diana*)
TRIBUNNEWS.COM - Jam raksasa di menara Spasskaya atau Saviour Tower, Lapangan Merah di jantung kota Moskow berdentang pagi itu. Bunyinya terdengar di sekitar Lapangan Merah dan Kremlin. Jarum panjang menunjukan angka 12 dan jarum pendek tepat pada angka 9. Hari itu hari Sabtu, hari keempat di bulan Agustus 2012.
Cuaca terlihat cerah, udara terasa sejuk. Orang-orang sudah banyak yang jalan-jalan meskipun terhitung masih pagi untuk ukuran hari libur di Moskow. Bahkan banyak yang datang ke Lapangan Merah secara rombongan, baik orang Rusia, maupun orang asing.
Pada saat itu, sebuah motor jenis BMW R1150GS yang ditumpangi seorang pria berbadan kekar memasuki Lapangan Vasilyevsky Spusk dekat Gereja St. Basil, Lapangan Merah. Di samping lapangan tersebut adalah Kremlin, Istana Presiden Federasi Rusia. Antara Kremlin dan Lapangan Merah hanya dibatasi benteng berwarna merah yang berdiri kokoh.
Pria yang mengenakan celana panjang hitam dan jaket hitam bergaris merah di lengan kiri dan kanannya memarkir motornya tidak jauh dari Gereja St. Basil yang merupakan ikon Rusia. Di bagian belakang sebelah kanan terdapat bendera berwarna Merah Putih.
Nomor polisi warna hitam yang menempel di belakang tertuliskan B 5010 JP dan di plat nomor itu terdapat lambang burung Garuda. Sementara itu, di bagian depan dekat lampu terdapat stiker bertuliskan "Garuda di dadaku". Di samping kiri depan motor tertulis J. Polnaja dan tertempel pula stiker bendera Merah Putih.
Lihat Juga: Inilah Tujuan Wisata Populer di Dunia
Motor itu adalah dari Indonesia yang dikendarai oleh seorang biker ulung tanah air bernama Jeffrey Polnaja atau biasa disapa Kang JJ. Keberadaannya di Moskow dalam rangka misi menjelajah dunia seorang diri dengan sepeda motor. Misi tersebut adalah "Ride for Peace".
Rusia merupakan negara ketujuh yang disinggahinya dalam misi tahap kedua ini dengan titik awal perjalanan dari Paris, Perancis tanggal 25 Juni 2012 lalu. Negara-negara yang disinggahi tersebut adalah Belgia, Belanda, Jerman, Polandia, Belarus dan saat ini Rusia. Total jarak yang telah ditempuh dari Paris hingga Moskow sekitar 7.200 km.
Jarak enam negara sebelumnya ini dapat dikatakan "pemanasan awal". Perjalanan panjang selanjutnya yang masih di wilayah Rusia sangat menantang.
Tidak tanggung-tanggung jalur yang ditempuh dengan jarak sekitar 9.000 km adalah Trans Siberia dari Moskow di sebelah barat Rusia menuju Vladivostok di wilayah Timur Jauh Rusia dengan singgah di Astana (Kazakhstan) dan Ulan Bator (Mongolia).
Menurut Kang JJ, perjalanan ini akan dibagi dalam tujuh tahapan, yaitu Moskow - Chelyabinks, Rusia (1.880 km); Chelyabinks, Rusia - Astana, Kazakhstan (1.020 km); Astana, Kazakhstan - Irkutsk, Rusia (1.093 km); Irkutsk, Rusia - Ulan Bator, Mongolia (859 km); Ulan Bator, Mongolia - Chita, Rusia (1.113 km); Chita, Rusia - Khabarovsk, Rusia (2.100 km); dan Khabarovsk, Rusia - Vladivostok, Rusia (760 km).
Banyak suka dan duka, serta pengalaman yang dialami Kang JJ selama dalam misinya. Salah satunya adalah penalaman pahit kehilangan motornya sewaktu berada di Amsteram pada bulan Mei 2012. Untuk melanjutkan misinya itu, Kang JJ terpaksa harus mengganti dengan motor baru dan mengurus administrasinya lagi.
"Ride for Peace" Kang JJ tahap kedua ini direncanakan akan menjelajahi sekitar 30 negara mulai dari Perancis di benua Eropa, benua Amerika dan Australia, hingga berakhir di Timor Leste dan kembali ke Indonesia pada tahun 2014. Sebelumnya, pada tahun 2006 hingga 2008, dalam misinya tahap pertama Kang JJ telah menjelajah 72 negara mulai dari Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.
Dentingan jam raksasa di menara Spasskaya, Lapangan Merah pukul 9.30 melepas keberangkatan Kang JJ untuk melanjutkan misi "Ride for Peace".
Turut melepas adalah Wakil Kepala Perwakilan KBRI Moskow Moenir Ari Soenanda yang mengangkat bendera kotak-kotak berwarna hitam putih sebagai tanda dimulai misi perjalanan dari Moskow. Hadir pula beberapa staf KBRI Moskow lainnya dan warga Rusia pecinta Indonesia.
Selamat menjalankan misi "Ride for Peace", Kang JJ! Semoga sukses!
*) Alumnus people's Friendship University of Russia (RUDN), diplomat Indonesia di Rusia.
Laporan Lain Enjay Diana