TRIBUNNEWS.COM - Setelah penulis meluncurkan situs bertema yakuza tanggal 1 Januari 2013, banyak anggota masyarakat Indonesia menjadi member situs tersebut dan tercatat saat ini 2.174 email. Apabila satu orang satu email berarti 2.174 orang memiliki perhatian besar kepada organisasi sindikat kejahatan Jepang yang biasa disebut Yakuza.
Selain itu banyak yang bertanya, Yakuza di Indonesia itu ada di mana sih? Siapa saja? Bagaimana bentuknya dan segala sesuatu mengenai Yakuza yang ada di Indonesia.
Apabila membaca semua tulisan yang ada di situs tersebut, satu per satu pecahan teka-teki pasti dapat dirangkai dengan baik dan pasti akan kelihatan batang tubuh yakuza itu sebenarnya apa dan bagaimana keberadaannya di masyarakat Jepang. Lalu bagaimana dengan keberadaan yang tampak saat ini itu bisa kita deteksi di Indonesia, sebenarnya tak sulit kita analogikan sendiri.
Mari kita bicara keberadaan yakuza di Indonesia dan ini dari hasil penelitian, mendengar, saksi mata, serta kesaksian berbagai sumber di kalangan banyak pihak, baik yakuza, polisi, anggota masyarakat dan sebagainya, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di Jepang.
Yang pasti dan mudah dipahami, yakuza Jepang itu tidak akan ada secara fisik di pelabuhan seperti di Tanjung Priok, di pasar, atau di tempat kumuh, termasuk pula tidak akan ada di tempat-tempat yang penuh otot, pekerja kasar, pekerja bangunan dan semacamnya.
Yakuza Jepang lain sangat eksklusif di Indonesia, punya banyak uang (satu alasannya karena nilai rupiah rendah dibandingkan mata uang Yen, harga-harga biaya kehidupan masih jauh lebih murah ketimbang Jepang, dan lainnya), pintar (smart), memiliki pengalaman banyak di Jepang, ketangguhan surviving dan berjuang yang baik dan kesabaran yang tinggi, serta hal-hal lain yang mungkin tak dimiliki oleh orang Indonesia.
Untuk mudah dimengerti, yakuza Jepang yang ada di Indonesia sulit diketahui oleh kita yang tidak mengerti bahasa Jepang dengan baik dan tidak mengetahui budaya Jepang dengan baik. Ini dua hal keharusan untuk bisa mengetahui dan mendeteksi seseorang itu Yakuza Jepang atau tidak.
Begitu pintarnya mereka, sehingga saat ini memiliki banyak bisnis yang besar di Indonesia. Mereka punya jaringan yang baik di Indonesia, hubungan baik dengan sesama orang kaya dan berteman baik dengan pihak polisi dan tentara di Indonesia.
Lalu kita yang tidak mengerti bahasa Jepang tidak tahu budaya Jepang apakah benar tak bisa mendeteksi mereka agar tak tersangkut tak terkait dengan para Yakuza Jepang ini?
Tidak perlu dideteksi, tak perlu tahu, tak perlu takut kepada yakuza Jepang. Terpenting bagi kita adalah, harus selalu hati-hati dalam setiap kata ucapan apalagi janji kepada siapa pun, terutama orang asing, bukan hanya yakuza Jepang saja. Janji ini, ucapan ini menjadi kunci bagi kehidupan kita, dalam bersosialisasi dengan sesama kita apalagi dengan orang asing.
Sebagai pembohong, asal ngomong, asal bicara, bukan tidak mungkin dia akan jengkel marah kepada kita. Meskipun marah, mereka sadar berada di negara lain, jadi harus hati-hati, dan kita pun akan dianggap “sampah” bagi dia. Tak perlulah urusan dengan “sampah” seperti ini, tukang bohong. Ini akan ketahuan jelas, dia akan menjauh dari kita, dengan berbagai alasan tak akan bisa bertemu lagi.
Tapi kalau kita orang kaya raya, memiliki kelakuan pembohong demikian, menjengkelkan, membuat dia marah, yakuza Jepang akan tetap mendekati. Mengapa? Yang diincar adalah uangnya, kekayaannya, dan mereka bisa bersabar sampai bisa dapat uang si kaya. Tentu saja dalam hati asli mereka “untung elo kaya, kalau nggak udah gue kerjain deh.”
Lalu bahaya mereka ada di mana? Kalau kita sudah mencium ada yang tak benar, kira-kira dia ini yakuza Jepang, coba saja usut kesalahan yang pernah dilakukan olehnya. Coba saja mengambil jalan pintas, sehingga income penghasilannya berkurang.
Dia akan marah sekali dan pasti akan ada pembalasan, tetapi dilakukan oleh Indonesia yang dibayar olehnya. Inilah yang bahaya di Indonesia, karena uang yang hanya sejuta dua juta, mungkin bisa menyuruh seseorang untuk membunuh. Bagi dia tak ada artinya sejuta dua juta rupiah tersebut.
Paling marah lagi, apalagi kita mengetahui dia itu seorang Yakuza, laporkan ke polisi Indonesia, dan polisi Indonesia laporkan ke polisi Jepang, dia tertangkap, masuk penjara di Jepang, hal ini merupakan puncak kemarahan dan sangat berbahaya. Pasti ada balas dendam yang ujungnya nyawa melayang.
Lalu siapakah mereka, bisnis apa saja yang saat ini dilakukan para Yakuza Jepang di Indonesia?
Sangat tersembunyi sangat terselubung sulit untuk diketahui. Tapi semua itu akan penulis ungkapkan pada buku “Yakuza Indonesia” yang akan diterbitkan dalam tahun ini. Tunggu saja, bersabar saja, menarik untuk kita baca dan ketahui bersama, mungkin bisa sebagai bahan informasi dan pengetahuan berharga bagi kita semua. Sementara itu, akses saja dulu berbagai berita dan tulisan terbaru mengenai yakuza di situs ini.
*) Penulis adalah Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, berdomisili lebih dari 20 tahun di Jepang.
TRIBUNNERS TERBARU