Lanjutan diskusi hari Minggu, sesaat setelah diskusi selesai, ia pamitan karena merasa belum fit. Sesampai di rumah, kondisinya bertambah buruk, sehingga malam itu juga ia dirawat di RS Siloam.
Ketika saya berkunjung ke Siloam, Mulyana masih menyempatkan diri mencari tahu perkembangan gugatan Memorandum of Understanding (MoU) antara KPU dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), yang diadukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), dimana berkas gugatan disusun oleh Mulyana.
Sekembali dari perawatan di Siloam, suatu hari ia menulis mengirim SMS kepada saya: "Selamat siang Sihol. Saya sudah pulang, observasi dilanjutkan sembari berobat jalan. Saya tentu saja memanfaatkan kebebasan untuk beraktivitas kembali."
SMS itu tak segera saya balas. Saya berpikir, baru sakit lalu langsung beraktivitas yang bisa hingga begadang-begadang, akan menjadi siksaan bagi kesehatan Mas Mul.
"Mas, selamat sembuh. Namun lagu dangdut Bedagang Jangan Begadang, agaknya semakin menarik didendangkan," begitu balasan saya.
Mas Mul tak membalas ulang. Dua hari kemudian, saya mendengar kabar, Mas Mul kembali dirawat, kali ini di RS Dharmais. SMS tadi itulah sms terakhir yang saya terima dari Mulyana W Kusuma.
Mulyana adalah guru banyak orang, senior, mentor, sahabat semua kalangan. Selamat jalan Mas Mul. (sihol manullang)