“Setelah buku pertama terbit, akan ada pertanyaan mengenai langkah yang akan kamu ambil. Pertama, apakah langkahmu cukup sampai di sini. Kedua, apakah kamu ingin melangkah lagi. Menulis lagi, menjadi seorang penulis professional. Pilihannya bebas, terserah kamu mau pilih yang mana. Tetapi yang penting adalah seorang penulis harus tahu bagaimana cara menangani kesuksesan dan tahu kemana dirinya harus melangkah.” ucapnya.
Menjadi pengamat yang baik
Dewi beranggapan karya yang baik lahir dari pengamatanyang baik. Dewi menjelaskan, penulis membutuhkan imajinasi dan pengamatan yang baik untuk menciptakan sebuah tulisan.
Untuk aset penulis yang satu ini, Dewi menilai membutuhkan pembiasaan diri dan ketelatenan.
"Kamu harus sadar mengamati segala sesuatu. Kamu harus mengamati semuanya. Mengamati diri sendiri, lingkungan, orang sekitar. Semua berawal dari pengamatan.
Jujur dengan diri sendiri
Untuk dapat menulis dengan baik, seorang penulis menurut Dee harus berani jujur dan menjadi dirinya sendiri.
"Seorang penulis, diharuskan pandai dalam mencari aktualisasi dirinya, sehingga tercipta suatu keunikan yang dimiliki oleh seorang penulis. Dan jadikan keunikan kamu sebagai ikon, dengan gaya bahasamu sendiri dapat menjadi suatu iduvidualitas bahwa kamu dapat dikenal dengan cara kamu menulis," tutupnya.