News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Yayasan Scorpion Kecewa 2400 Burung Mati Gara-gara Salah Penanganan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi burung mati

Ditulis oleh : Marison Guciano

TRIBUNNERS - Yayasan Scorpion Indonesia mengucapkan kekecewannya atas penanganan 2.711 burung rampasan di Jawa Timur, karena sangat sedikit yang bisa diselamatkan.

Dari jumlah tersebut, perlu diketahui hanya 308 burung yang berhasil dilepaskan di Kalimantan Timur, dalam pekan ini. Sedangkan sekitar 2.400 burung mati karena kelalaian dalam penanganan burung hasil rampasan itu.

Pada tanggal 2 Desember 2015 yang lalu, BKSDA Jawa Timur merampas 2.711 burung di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Burung tersebut dibawa dengan kapal dari Kalimantan Timur untuk mensupply pasar burung Pramuka di Jakarta.

Investigator Senior Yayasan Scorpion Indonesia, Marison Guciano mengatakan, "ini merupakan bencana bagi burung dan bagi BKSDA di Jawa Timur dan di Kalimantan Timur. Kami meminta Presiden Jokowi untuk berhenti membeli burung dari pasar satwa liar karena perdagangan burung ituadalah ilegal. Presiden kita seharusnya tidak mendorong aktivitas itu."

BKSDA menghadapi kritik intens dan tekanan untuk menegakkan hukum sebagai bagian upaya melindungi burung liar. Hal itu karena banyak yang berada dalam ancaman kepunahan akibat perburuan liar.

"Satu-satunya cara untuk menyelamatkan burung liar kita, agar bisa dinikmati oleh generasi mendatang, adalah dengan membatalkan semua izin mengumpulkan burung dan menutup pasar satwa liar di seluruh Indonesia secepatnya. Jika hal ini tidak dilakukan segera maka resikonya adalah kehilangan banyak burung dan terjadinya kepunahan lokal. Hutan dan awan tanpa satwa liar adalah sesuatu yang sangat disayangkan. Ini adalah realita yang kita hadapi apabila pemerintah tidak mengambil tindakan segera."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini