“Jangan sampai setelah ditunjuk jadi pengurus , tidak pernah datang, tidak pernah berbuat untuk partai serta malah jadi urusan partai,” kata Musyaffa.
PPP merupakan partai lama kadernya banyak yang militan karena sayang dan bangga dengan partai.
Apabila tidak siap dengan menafkahkan dirinya buat partai jangan sampai menawarkan diri menjadi pengurus partai karena lainnya masih banyak.
Semua pengurus PPP harus tahu dan faham upaya partai selama ini adalah mewujudkan serta membina manusia dan masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata'ala, meningkatkan mutu kehidupan beragama, serta mengembangkan ukhuwah Islamiyah. Sehingga jangan sampai ada pengurus PPP diajak islah , silaturahim tidak mau dan itu bertentangan dengan ajaran islam.
Selain itu, kata Musaffa yang juga salah satu tim formatur, pengurus PPP harus bersih dari persoalan hukum, karena ini menyangkut kredibilitas dan kapabilitas partai. Apabila seseorang kader tersangkut hukum maka PPP tidak akan merekomendasi untuk menjadi pengurus.
“Syarat pengurus PPP yang terpenting lainnya harus bisa membaca Al Quran merupakan mutlak bagi PPP, bagi siapapun yang akan menjadi pengurus PPP,” kata Musyaffa.
“Jika pengurus tidak bisa membaca Alquran, seperti sholat dan lainnya perlu dipertanyakan,sehingga masuk ke konstituen partai seperti pondok pesantren,masjid, majlis taklim, pengajian tidak bisa juga, apalagi melaksanakan visi dan misi PPP kedepan," katanya.