News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Sohibul Iman: Politik Melayani Harus Jadi Tren di Masa Depan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mohamad Sohibul Iman terpilih sebagai Presiden DPP PKS periode 2015-2020 baru menggantikan Anis Matta, melakukan jumpa pers di kantor DPP PKS, Jl. TB Simatupang 82, Pasar Minggu, Selasa (11/08/2015). Sohibul merupakan presiden keenam yang dimiliki PKS sejak bernama PK. Pertama Nur Mahmudi Ismail, lalu Hidayat Nur Wahid, dilanjutkan dengan Tifatul Sembiring, Luthfi Hasan Ishaaq, dan Anis Matta. (Tribunnews.com/MG/SEPTYONAKA TRIWAHYUDI)

ditulis oleh : DPP PKS

TRIBUNNERS - Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menegaskan partai politik harus bisa menjawab tantangan ekonomi dan politik Indonesia ke depan agar tak tergusur oleh zaman. Model politik melayani diyakini akan menjadi tren politik di masa mendatang.

“Kalau kita perhatikan, lanskap ekonomi-politik Indonesia saat ini berubah, cara berpolitik harus diubah juga kalau tidak digusur zaman," ujar Sohibul Iman dalam Kongkow Bareng Wartawan di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang No 82, Jakarta Selatan, Selasa (19/4/2016).

Pria yang akrab disapa Kang Iman ini menganalogikan perubahan lanskap tersebut dengan kasus transportasi online yang termasuk ke dalam new business model, ada perubahan cara berbisnis.

Mereka yang masih menggunakan cara lama berpolitik, lanjut dia, akan ditindas perkembangan zaman.

“Kalau kita berpolitik dengan cara lama, old-fashioned, maka kita tidak bisa berpolitik. Kader PKS calon pemimpin harus memikirkan lanskap baru sosial politik ekonomi di Indonesia dan harus bisa berkhidmat dengan cara baru," jelasnya.

Lebih lanjut Kang Iman mengatakan, perubahan lanskap dapat dilihat dari karakteristik masyarakat Indonesia yang semakin rasional. Hal itu dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah kelas menengah baru.

"Bonus demografi yang kita dapat dari tahun 2012 sampai 2030-an, kalau melihat sejarah di negara lain, bila fase ini dikelola dengan baik akan memunculkan kelas menengah yang banyak. Karakteristiknya yaitu rasional, secara sosial-ekonomi mandiri, mereka juga well-informed, mudah akses informasi, terfasilitasi oleh teknologi," paparnya.

Dengan karakteristik tersebut, kang Iman menegaskan masyarakat menjadi pihak yang lebih mandiri, dimana pola hubungan mereka dengan pemimpin menjadi equal dan egaliter.

"Kepemimpinan yang baru tidak bisa dibangun dengan pola hubungan yang feodal, dimana saya pemimpin anda yang dipimpin. Tidak bisa. Kepemimpinan yang baru bukan self-oriented, bukan memikirkan bagaimana saya, tapi memikirkan bagaimana kondisi orang lain. Saya kira sikap kepedulian dan lebih banyak melayani akan jadi trend kepemimpinan ke depan," kata mantan wakil ketua DPR ini.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini