Ditulis oleh : MarisonGuciano, SeniorInvestigator, Scorpion Foundation
TRIBUNNERS - Organisasi Non Pemerintah Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group mendesak pemerintah untuk menutup Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Baru baru ini, berbagai media internasional, seperti AFP yang bermarkas di Prancis, memberikan predikat “death zoo” bagi KBS dan menyebutnya sebagai lokasi yang mengenaskan bagi hewan langka.
Investigator senior Scorpion Marison Guciano mengatakan, satwa satwa di KBS selama ini diyakini hidup sengsara karena tak mendapat perawatan yang semestinya.
Dalam beberapa tahun terakhir, sudah ratusan satwa di kebun Binatang Surabaya yang diberitakan mati. Terakhir, seekor harimau jantan bernama Rama mati di KBS.
“Pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk menyelamatkan satwa di KBS dengan cara menutup kebun binatang tersebut. Satwa satwa di KBS diyakini akan mendapat kehidupan yang lebih baik bila kembalikan ke habitatnya,” tutur Marison.
Marison juga meminta agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) aktif melakukan pengawasan terhadap kondisi satwa di seluruh taman satwa, kebun binatang dan Taman Safari. Berdasarkan hasil pemantauan Scorpion, banyak kebun binatang, taman safari, atau pun taman satwa yang justeru menjadi arena penyiksaan satwa sehingga membunuh mereka secara perlahan lahan.
“Taman satwa Bengkulu, Kebun binatang Kasang Kulim Riau, dan Sinka Zoo di Singkawang Kalbar adalah beberapa kebun binatang yang kami nilai buruk,” tuturnya.