Penonton puas, dan tak memikirkan harga tiket yang selangit jika jalannya pertandingan memang berlangsung seru serta fairplay.
Dapat ditengok dalam perhelatan Piala Dunia 2014 kemarin. Der Panzer ke luar menjadi kampiun setelah susah payah menekuk Tim Tango di tanah Rio de Janeiro.
Gol semata wayang Mario Gotze mengantarkan timnya merengkuh gelar juara dan menjadi sorotan seantero penduduk muka bumi ini.
Khlayak penonton pun terhibur. Terlebih banyak kejutan dalam perhelatan kompetisi tersebut. Sulit dibayangkan Jerman mencukur habis Tim Samba dengan skor 1-7 di babak semifinal.
Padahal Neymar dan kawan - kawan diunggulkan menjadi juara, lantaran Brazil selaku tuan rumah.
Dalam kompetisi yang ketat, dapat melahirkan juara yang tangguh. Seperti tim besutan Joachim Low yang membusungkan dada dengan rasa bangga menjadi juara.
Berbagai strategi, taktik, utak-atik formasi dimainkannya dengan apik. Sehingga mengantarkan Jerman sebagai kampiun Piala Dunia kemarin.
Jika kembali lagi dalam Pilkada yang hanya calon tunggal, lalu bagaimana keseruannya? Apa rasanya jika menjadi pemenang tanpa lawan? Tingkat adrenalin fans tanpa rival pendukung?
Dan KPU meniup peluit panjang pertanda Pilkada Tangerang telah usai sebab tidak ada pertandingan. Serta calon tunggal dinyatakan menang tanpa jerih payah dan berkeringatan di lapangan.
(Penulis adalah inisiator Coffee Morning Tangerang dan pemerhati budaya Unpad)