News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pendidikan CU Memerdekakan Masyarakat Dari Kemiskinan

Penulis: Andi Suryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kridha Agawe Rahardja, begitulah slogan dari Credit Union Kridha Rahadrja (CUKR), sebuah koperasi kredit (kopdit) yang berteritori di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY).

Dengan handarbeni, hangrungkebi dan mulat sarira hangrasa wani CUKR dibangun dan dikembangkan untuk menjalankan semangat Credit Union, “people helping people help themselves”.

Handarbeni artinya merasa ikut memiliki, hangrungkebi yakni kewajiban ikut melindungi serta mulat sarira hangrasa wani berarti berani mawas diri dan waspada.  

Melalui semangat itu, CUKR menjalankan aktivitas utama simpan-pinjam yang berorientasikan kesejahteraan anggota. Menariknya, proses pencapaian kesejahteraan homoeconomicus ini dilandaskan pada misi suci pendidikan berbasis komunitas sebagai sarananya.

Mari menelisik lebih jauh model pendidikan yang dikembangkan oleh CU disaat pendidikan formal semakin kental dengan kompetisi. Pendidikan klasikal CU terbagi atas beberapa jenjang atau jenis, yaitu pendidikan motivasional bagi calon anggota, pendidikan dasar dan lanjutan bagi anggota biasa, dan pendidikan bagi anggota luar biasa, yakni anak-anak (Wahono et al 2014:67).

Pendidikan motivasional bertujuan untuk memberikan kesadaran dan motivasi kepada para calon anggota CU.

Pendidikan dasar dan lanjutan dimaksudkan membentuk konsep (pola pemahaman) yang benar tentang CU secara umum dan CUKR khususnya, serta bagaimana CUKR memfasilitasi anggotanya dalam mencapai kesejahteraan.

Sementara itu, pendidikan untuk anggota luar biasa (anak-anak) biasanya berupa pertemuan dalam bentuk pertemuan singkat dengan cara bercerita dan bermain permainan yang berhubungan dengan pentingnya solidaritas, kepedulian lingkungan, menghargai orang lain, aspirasi dan kehidupan ekonomi (Wahono et al., 2014:68).

Selain itu, pendidikan di CU juga sifatnya berkelanjutan, atau biasa disebut dengan pendidikan non-klasikal. Menurut Wahono et al (2014), pendidikan non-klasikal diimplementasikan melalui diskusi, media cetak seperti brosur, poster, spanduk, kaos, topi, atau apapun yang menjadi sarana penyedia pesan khusus tentang CU.

Pendidikan CUKR dalam Upaya Penyejahteraan

Pernanan pendidikan dalam upaya menyejahterakan masyarakat terkait dengan apa yang disebut oleh Amartya Sen sebagai human capability. Kemampuan manusia (human capability) merupakan modal dasar dalam pembangunan ekonomi. Mekanisme paling dasar dalam mengatasi kemiskinan ialah modal manusia (human capital). Modal manusia terkait dengan keterampilan (skills). Keterampilan itu kemudian menjadikan manusia lebih produktif agar dapat meningkatkan pendapatan sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan mewujudkan kesejahteraan (Ustama, 2009:5). Dengan demikian rantai kemiskinan dan eksklusi sosial dapat direduksi, bahkan dihilangkan. 

Program pendidikan yang diselenggarakan oleh Credit Union Kridha Rahardja bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dari anggota. Lingkup peningkatan kapasitas itu meliputi aspek-aspek mentalitas dan spiritualitas; pengetahuan dan wawasan; keterampilan dan keahlian. Anggota yang telah mengikuti serangkaian pendidikan baik motivasional, maupun pendidikan dasar dan lanjutan secara resmi dapat menerima manfaat dari CUKR. Mereka dapat menyimpan uang dan mengakses pinjam untuk meningkatkan produktivitas dan berbagai manfaat yang bisa didapat dari CUKR.

Berdasarkan laporan Rapat Anggota Tahunan CUKR (2017), jumlah anggota pada tahun 2017 mencapai 2.542 orang dan diproyeksikan meningkat menjadi 2.835 di tahun 2018. Total 102 anggota telah mengikuti pendidikan dasar dan 92 anggota sudah mengikuti literasi keuangan (financial literacy) selama periode tahun 2017. Hasilnya, Rp. Rp. 1.090.403.100 diberikan kepada anggota sebagai balas jasa, dimana 59,1 persen alokasi terbesar ada pada simpanan utama.

Kesadaran akan Pinjaman Produktif

Trend atau kecenderungan pinjaman lalai juga mengalami perbaikan. Pada tahun 2017 pinjaman lalai berhasil ditekan menjadi 18,91 persen disbanding tahun sebelumnya yang mencapai 25,46 persen. Meskipun jauh dari kata ideal, setidaknya nominal pinjaman lalai Rp 5.522.858.500,- berhasil diturunkan menjadi Rp 4.172.505.300 pada tahun 2017.  erdasarkan jenis pinjaman beredar, pinjaman produktif masih mendominasi dengan kalkulasi total mencapai 10.509.143.582 diikuti pinjaman konsumtif senilai Rp 7.547.486.550. Anggota CUKR memang didorong untuk melakukan pinjaman agar tidak hanya menikmati balas jasa dari simpanan. Dengan melakukan simpan-pinjam yang bersifat produktif, seorang anggota membantu dirinya dan membantu anggota lainnya. Upaya itu dilakukan agar tidak terjadi kapitalisasi karena CUKR adalah milik semua anggota, tanpa adanya eksklusivisme.

Melalui pendidikan dasar, anggota CUKR ditanamkan kerangka pikir yang benar terhadap gerakan dan maksud keberadaannya.

Selain itu, anggota juga diperlengkapi dengan mekanisme pengelolaan keuangan yang sehat dan produktif melalui pendidikan literasi keuangan. Anggota CUKR diajak untuk memahami kondisi dan prospek ekonomi yang akan dihadapi kedepannya. Tidak hanya sampai disitu, secara konsisten anggota didampingi dalam mengelola sumber daya dengan otonomi penuh atas arah pengembangan dirinya. Masyarakat dalam hal ini anggota CUKR didoktrin agar mampu mandiri dengan tidak menumbuhkan paradigma kompetisi, tetapi kolaborasi untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Masyarakat Menuju Ke Kesejahteraan

Credit Union Kridha Rahardja dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Semua anggota CUKR merupakan pemilik sekaligus nasabah dari CUKR itu sendiri. Tidak ada yang boleh memanfaatkan hanya demi kepentingan diri sendiri.

Anggota yang tergolong kaya tidak bisa hanya menabung dan menikmati balas jasa yang tinggi. Semua anggota didorong untuk melakukan pinjaman dan semua produk simpanan CUKR memiliki ketentuan yang dimaksudkan agar tidak terjadinya kapitalisasi.

Produk simpanan utama memiliki besaran bunga tertinggi, yakni 8 persen per tahun. Bunga simpanan saham 6 persen, simpanan harian 1 persen serta simpanan guna usaha dan pendidikan masing-masing 5 persen. Sementara untuk bunga simpanan berjangka terbagi kedalam tiga bagian, yaitu 5 persen untuk jangka simpanan 3 bulan, 6 persen untuk simpanan 6 bulan, dan 7 persen untuk jangka simpanan 12 bulan.

Produk-produk pinjaman CUKR sendiri dikelompokkan menjadi lima, yaitu pinjaman untuk disimpan kembali, pinjaman usaha, pinjaman konsumtif, pinjaman kendaraan, pinjaman perumahan dan pinjaman istimewa.

Bunga pinjaman perumahan sebesar 10 persen bersifat tetap (flat ), pinjaman simpanan 1,50 persen menurun, pinjaman istimewa 1,30 persen menurun/0,72 persen flat, pinjaman kendaraan dan perumahan 0,10 persen flat. Untuk pinjaman pinjaman usaha dan yang bersifat konsumtif sendiri dikenai bunga yang sama, yakni sebesar 1,65 persen menurun/0,9 persen flat.

Melalui berbagai jenis layanan simpan-pinjam, Credit Union Kridha Rahardja mendampingi dan memfasilitasi masyarakat secara mandiri menolong dirinya mencapai kesejahteraan. Meskipun kegiatan Credit Union adalah simpan-pinjam, tetap perlu dibedakan dengan koperasi pada umumnya.

Credit Union merupakan perkumpulan masyarakat yang menekankan fungsi mengembangkan modal masyarakat, dimana modal dikumpulkan dari anggota dan menjadi sumber bagi anggota itu sendiri. Sedangkan koperasi merupakan perkumpulan masyarakat yang menekankan fungsi menjalankan usaha produktif masyarakat dengan menjual produk untuk anggotanya. Setiap layanan keuangan yang dilakukan oleh CUKR menyesuaikan dengan kondisi anggotanya. Maka dari itu penting bagi anggota untuk menyadari posisi ekonominya saat akan menggunakan produk CU. Lewat kegiatan pendidikan CUKR menumbuhkan kesadaran masyarakat agar memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan secara mandiri dan produktif.  

Selengkapnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini