News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pilkada Serentak

Jokowi 'KKO'

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joko Widodo.

Kemenangan Emil juga menjadikan Jokowi lebih percaya diri menapak di Jabar setelah sebelumnya sejumlah lembaga survei menyatakan elektabilitas Jokowi di tanah Sunda ini mengalahkan Prabowo. Padahal, dalam Pilpres 2014 Prabowo menang di provinsi ini. Jabar ternyata bisa direbut dari tangan PKS.

Kemenangan Khofifah, Emil, dan Ganjar di Jateng menjadi kian penting bagi Jokowi karena calon yang didukung PDIP di Banten, Rano Karno, dan di DKI, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat kalah dalam Pilkada 2017, dan Djarot kembali menuai kekalahan di Sumatera Utara pada Pilkada 2018.

Mengapa Jawa sedemikian penting dan diperebutkan para capres? Pertama,jumlah pemilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017 sekitar 6.983.692 orang. Jumlah ini tak ada apa-apanya dibanding jumlah pemilih di Pilkada Jabar, Jateng, dan Jatim. Total jumlah pemilih di Pulau Jawa sekitar 111-112 juta orang.

Kedua, jumlah penduduk Pulau Jawa pada 2018 mencapai 149,6 juta jiwa dan pada 2035 bakal tumbuh 11,82% menjadi 167,3 juta jiwa. Populasi di Pulau Jawa pada 17 tahun mendatang setara dengan 54% jumlah penduduk Indonesiasebanyak 305,65 juta jiwa.

Jabar adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Pulau Jawa, yakni 57,1 juta jiwa atau 34% dari total populasi Jawa pada 2035. Sedangkan terbanyak kedua adalah Jatim, yakni 41 juta jiwa atau 24,5% populasi di Pulau Jawa pada 2035.

Yang paling sedikit pupulasinya adalah DI Yogyakarta. Sementara provinsi yang mengalami pertumbuhan penduduk paling besar pada 17 tahun mendatang adalah Banten, yakni 26,4% menjadi 16 juta jiwa dari posisi 2018 sebanyak 12,69 juta jiwa.

Itulah mengapa Pulau Jawa sangat penting bagi capres, karena sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di pulau ini. Politik identik dengan penguasaan massa. Menguasai Jawa akan bisa menguasai Indonesia.

Karyudi Sutajah Putra: Pegiat Media, Tinggal di Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini