News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Mahasiswa UI Juara Utama Ajang Mahasiswa Berprestasi Nasional 2018

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Evita Martha Dewi, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) angkatan 2015 berhasil meraih gelar Juara Utama Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Nasional tahun 2018.

Pilmapres Nasional 2018 diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti dan Puncak acara pengumuman dilaksanakan di Surakarta pada Rabu (11/7/2018).

Pilmapres Nasional 2018 mengusung tema Sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi serta berkarakter yang siap memasuki era revolusi industri 4.0.

Baca: Para Pemeras Tosatsu di Jepang Berhasil Keruk 30 Juta Yen dari Korbannya

Agenda Pilmapres Nasional 2018 ini berlangsung selama empat hari, pada 9 – 12 Juli 2018 dimana para peserta Pilmapres berjuang dalam mempresentasikan dan mempertahankan karya ilmiahnya yang dititikberatkan pada pemanfaatan teknologi informasi maupun pengembangan hasil inovasi yang dapat didiseminasikan secara luas.

Pada tahap awal, Pilmapres Nasional 2018 diikuti oleh 252 peserta yang berasal dari Perguruan Tinggi se-Indonesia dan terpilihlah 26 finalis yang terdiri atas 17 mahasiswa berasal dari program Sarjana dan 9 mahasiswa dari program Diploma.

Baca: Trump Serang Merkel di Twitter, Tapi Manis Ketika Bersalaman

Martha telah kerap menjuarai kompetisi terkait Esai bidang Ekonomi seperti juara pertama dalam ajang The 15th Economix International Paper Competition, Best Delegate President Model United Nations (United Nations Security Council) dan deretan prestasi lainnya baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. 

Pada ajang Pilmapres Nasional 2018, Martha mengajukan pemikirannya dalam bentuk Karya Ilmiah bertajuk Strategi Integrasi Lembaga Keuangan untuk Penyaluran Kredit Mikro di Indonesia yang berkenaan dengan  Penyaluran Kredit Mikro/kredit usaha rakyat untuk UMKM.

Ia menilai bahwa penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tengah dijalankan pemerintah kurang efektif karena masih sebatas menyasar usaha menengah saja sedangkan usaha kecil dan masih belum tersentuh – faktanya masih banyak pelaku UMKM meminjam dana usaha melalui rentenir.

Baca: Blokir Tik Tok dicabut: Warganet terbebas dari serangan panik, walau ada pula yang merasa terjajah

Dalam karya ilmiahnya tersebut, Martha menggambarkan pola integrasi antara lembaga keuangan mikro, bank umum, dan juga perusahaan finansial teknologi.

Ia menawarkan sebuah model bernama InBank System yang mengintegrasikan lembaga keuangan untuk menyalurkan kredit mikro Indonesia. Diharapkan adanya kerjasama untuk bisa mengurangi permasalahan dan biaya lebih efisien serta bisa lebih menyatu dengan UMKM terutama usaha mikro.

Baca: Blokir Tik Tok dicabut: Warganet terbebas dari serangan panik, walau ada pula yang merasa terjajah

Martha menambahkan bahwa selama ini pemerintah mempunyai potensi tetapi cenderung berjalan sendiri-sendiri sementara akan jauh lebih baik jika turut bekerja sama dengan sektor privat.

Selain itu, situasi dari keuangan kita saat ini terlalu grand, mereka menganggap solusi untuk masyarakat itu satu tanpa melihat karakteristik dari masyarakat UMKM yang tidak mempunyai rekening, karena bank hanya menyerahkan sepenuhnya ke KUR. Jadi, pemerintah diharapkan mempunyai rencana program tidak hanya satu melainkan bisa menyesuaikan dari karakteristik masyarakat Indonesia yang heterogen.

Dalam sambutannya, Dr Didin Wahidin, Direktur Kemahasiswaan Ditjen Belmawa menyampaikan bahwa, “Mahasiswa harus ditumbuhkembangkan potensinya secara utuh, baik pengetahuan (kognitif), kepribadian (afektif), dan psikomotorik (keterampilan). Pintar saja tidak cukup tetapi harus memiliki pengalaman kegiatan kemahasiswaan serta membangun kohesi sosial dengan lingkungannya. Kami yakin Mahasiswa Berprestasi akan menjadi pemimpin bangsa di masa depannya.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini