Para suporter Malaysia berulang kali harus dikawal ekstra ketat di Jakarta. Sementara suporter kita, nyaris tanpa pengawalan di Malaysia. Bedanya, jumlah kita selalu banyak dan jauh lebih siap.
Bahwa ada kisah di Bukit Bintang yang menimpa Yovan dan Fuad Naji, dua suporter Indonesia dikroyok, itu soal lain. Kita harus hati-hati menyikapinya. Marah, lumrah, geram, pasti. Tapi jangan sampai hal-hal buruk dan konyol di atas terjadi.
Menpora Zainudin Amali sudah melangkah, kedubes RI di Kualalumpur juga sudah bergerak. Kita percayakan saja semua itu di jalur pemerintah. Sekalian kita juga mulai melakukan intropeksi diri.
Ada kerja besar di hadapan kita, Piala Dunia u20 tahun 2021. Gawe berat yang harus kita kawal bersama. Kita akan kedatangan puluhan bahkan ratusan hingga jutaan suporter dari 23 negara.
Ayoo kita tunjukan bahwa suporter kita sama baiknya dengan suporter Swedia saat menjadi tuan rumah Piala Eropa 1992. Kita buktikan keramahaan bangsa kita bukan isapan jempol.
* M Nigara, wartawan senior peliput Sepakbola