Namun, ada 108 juta penduduk yang siap perang jika keadaan mengharuskan.
Indonesia memiliki 315 tank perang, 141 artileri otomatis, 356 artileri manual, 36 proyektor misil dan 1.300 kendaraan lapis baja.
Di udara, Indonesia memiliki 41 pesawat tempur, 192 helikopter, 8 helikopter perang, serta 65 pesawat pembom dan meriam antiudara. Jika ditotal, Indonesia ditunjang oleh 451 armada untuk perang udara.
Indonesia memiliki sumber daya minyak bumi 1,66 juta barel per hari. Cadangan minyak bumi Indonesia mencapai 3,23 miliar barel, yang akan mendukung operasi militer.
Indonesia memiliki 14 pelabuhan utama dan 673 bandar udara, yang kesemuanya bisa dipakai untuk kepentingan operasi militer jika diperlukan.
Sementara itu, kekuatan militer Tiongkok secara keseluruhan berada di peringkat ke-3 dunia, di bawah AS dan Rusia, di atas India dan Perancis.
Armada laut Tiongkok terdiri atas 714 kapal, meliputi 1 kapal induk, 52 fregat, 33 kapal perusak, 41 korvet, 76 kapal selam dan 192 kapal patroli. Ada 33 pangkalan laut yang digunakan.
Jika perang di darat, Tiongkok ditunjang 13 ribu tank, 40 kendaraan lapis baja, 2 ribu roket proyektor, 4 ribu artileri otomatis, dan 6.246 artileri manual.
Kekuatan udara Tiongkok terdiri dari 1.222 pesawat tempur, 281 helikopter perang, 1.000 helikopter, dan 1.564 pesawat pembom serta meriam antiudara, ditambah pesawat transportasi 193 unit.
Tiongkok memiliki 2,6 juta personel militer yang terdiri dari 2,1 juta aktif dan 510 ribu personel cadangan. Sebanyak 621 juta penduduknya siap perang jika kondisi mengharuskan.
Mengenai logistik dan bahan bakar, Tiongkok memiliki sumber daya minyak bumi sebanyak 10 juta barel per hari.
Cadangan minyak bumi mencapai 25 miliar barel. Tiongkok memiliki 16 pelabuhan utama dan 507 bandara yang siap digunakan dalam kondisi perang.
Bagaimana dengan anggaran militer Indonesia-Tiongkok?
Dikutip dari berbagai sumber, pos belanja Kementerian Pertahanan di 2018 tercatat sebesar Rp107 triliun. Tahun 2019 anggaran Kementerian Pertahanan naik tipis menjadi Rp108 triliun, dan di 2020 dianggarkan Rp127,4 triliun. Anggaran militer Indonesia sebagian besar tersedot pada belanja matra darat.