Tiba-tiba, usai kunjungan, hujan turun dengan derasnya. Angin sempat menyepak atap tenda acara. Rombongan pun tertahan dari rencana langsung kembali ke Hotel Swiss Bell Jayapura.
Saat itulah, Yanto Eluay, menyampaikan sesuatu setengah berbisik kepada Doni.
Tak lama kemudian saya baru mengetahui, ternyata Yanto meminta izin dan pertimbangan kepada Doni Monardo, atas keinginannnya mengundang Menko PMK dan Menkes Terawan bersama rombongan singgah ke rumah adat keluarga besar Eluay.
Seteguk dua teguk kopi, kira-kira begitu ucapan Yanto.
Melalui koordinasi singkat, Doni menyampaikan jawaban Menko Muhadjir, yang ternyata berkenan dengan undangan Yanto Eluay.
Doni pun senang. Sebab, baginya, ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk lebih mempererat persaudaraan. Begitulah, membuat perdamaian sulit, tapi lebih sulit lagi memelihara perdamaian itu.
Menkes Terawan pun gembira menyambut ajakan Yanto. Pasalnya, Terawan pribadi punya kenangan langsung dengan keluarga Theys, khususnya Boy.
Saat Boy mulai sakit-sakitan, Doni tidak tinggal diam. Seperti laiknya saudara, Boy pun diantarnya ke RSPAD.
Kolonel Czi Budi Irawan Akmil 91, anjak Wantanas ketika itu ke bagian tugas menjadi teman Boy jalan-jalan sekaligus mendorong kursi roda Boy.
Atas intervensi Doni, penyakit Boy ditangani langsung Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto, yang saat ini Menteri Kesehatan.
Bersambung ke tulisan ke 2