News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Kolom Anwar Hudijono

Antara Pak Jakob, Pak Malik dan Muhammadiyah

Editor: Achmad Subechi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas membawa peti jenazah almarhum Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama untuk disemayamkan di Kantor Kompas Gramedia, Jakarta, Rabu (9/9/2020) malam. Jakob Oetama meninggal dunia di usia 88 tahun setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara akibat gangguan multiorgan, dan rencananya akan dimakamkan di TMP Kalibata pada Kamis (10/9). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Keduanya memiliki concern yang kuat terhadap kemanusiaan, ke-Indonesiaan-an dan kebangsaan. Sama-sama memiliki keprihatinan yang kuat terhadap masyarakat.

Bersikap moderat dan menjunjung tinggi pluralitas kehidupan. Sama-sama berada di lajur tata sikap yang moderat dan inklusif.

Keduanya sama-sama berlatar belakang kultur Jawa yang kuat. Pak Jakob lahir di Borobudur dan kemudian besar di Jogja, Pak Malik lahir di Jogja dan sempat dibesarkan di Magelang mengikuti ayahnya, seorang guru pejuang Muhammadiyah.

Hubungan akrab Pak Jakob dengan Pak Malik ini saya kira menjadi semacam entry point hubungan yang luas dan mendalam Pak Jakob dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya seperti Buya Syafi’i Ma’arif.

Diikuti tokoh-tokoh muda seperti Habib Chirzin, Ahmad Sobari, Muslim Abdurrahman, Rizal Sukma.

Keakraban dengan tokoh-tokoh itu menjadikan pemahaman Pak Jakob tentang Muhammadiyah lebih mendalam dan menyeluruh.

Ibaratnya, melihat matahari langsung pada planetnya, bukan pada sinar dan permukaannya. Semua itu memperkuat kekaguman, apresiasi beliau terhadap Muhammadiyah. Rabbi a’lam.

Sugeng tindak, Pak Jakob. Mugi-mugi Gusti Allah paring welas-asih.

*Anwar Hudijono, wartawan senior tinggal di Sidoarjo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini