News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Ada Skenario Politik di Balik Desakan Mundur Erick Thohir?

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah massa dari Forum Masyarakat Jakarta (Format Jakarta) melakukan aksi memasang spanduk bertuliskan #erickout di depan gedung Pertamina, Jakarta Pusat, Selasa (22/9/2020). Aksi pemasangan spanduk dilakukan karena menurut mereka Erick Tohir sebagai Menteri BUMN telah gagal dalam mengelola perusahaan milik negara serta gagal memulihkan perekonomian Indonesia di masa pandemi Covid 19. Tribunnews/Herudin

Sesungguhnya, pandemi itu adalah gejala global, we are not alone, ada sejumlah 215 negara telah mengalami pandemi yang sama.

Bahkan jika diukur, dampak virus itu telah membuat perekonomian dunia porak-poranda. Ambil saja contoh, pada kuartal II/2020, Perancis harus menerima resiko terburuk,

pertumbuhan ekonominya minus 19 persen, Uni Eropa minus 18 persen dan Amerika Serikat minus 14 persen, Singapura minus 13 persen, Indonesia minus 5,32 persen, Korea Selatan mimus 3 persen dan China minus 2,3 persen.

Bahkan pada kuartal II, 10 negara telah ambruk ke jurang resesi seperti, AS minus 32 persen, Jerman minus 10 persen, Perancis minus 2 persen, Italia minus 17,3 persen, Korsel minus 3,3 persen, Jepang minus 2,4 persen, Hongkong minus 9 persen, Singapura minus 12, 6 persen, Inggris minus 20, 4 persen (Kompas.com, 4 September 2020).

Resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun tahun.

Atau dengan kata lain resesi dan depresi dapat dikategorikan sebagai berikut; jika tetanggamu tidak bekerja lagi itu akibat resesi, sedangkan, jika anda diputus hubungan kerjanya itu depresi.

Dalam relasi di atas, sangat tidak rasional dan bijaksana jika pandemi ini dijadikan ajang untuk saling menyalahkan, terutama kepada Ketua PEN dan Ketua pelaksana penanggulangan Covid-19.

Erick Tohir tengah bekerja keras tanpa mengenal waktu, beliau me-lobby beberapa negara untuk mendapatkan vaksin dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Baca: Erick Thohir Ingatkan Kewenangan Ahok dan Minta Fokus Benahi Masalah di Internal Pertamina

Upaya Erick Tohir pun berbuah hasil, direncanakan Desember 2020, 100 juta warga diseluruh Indonesia akan mendapat injeksi vaksin Corona hingga Februari 2021, Indonesia akan mendapat vaksin sebanyak 200 juta lebih menurut Luhut B. Panjatan dalam keterangan pers nya belum lama ini.

Dengan injeksi vaksin berskala besar itu, maka dipastikan terjadi peredaan kontraksi ekonomi, dan menurunnya secara dramatis angka pandemi Covid-19.

Upaya ketua PEN dan Penangulangan panedemi Covid ini “patut diacungkan jempol” sebagai kerja besar yang secara perlahan namun pasti beliau mampu mengurai masalah pandemi dan resesi ekonomi bersama dengan menteri lainnya mengembalikan Indonesia sehat dan tersenyum.

Para aktivis, penggiat ekonomi, dan elit politik harus tahu ini, jangan hanya mengkritik, menyalahkan dan mendesak mundur menteri tanpa tahu Erick Tohir tengah “sedikit bicara, tapi banyak bekerja”.

Erick Tohir melakukan langkah tersebut sebagai pembantu presiden dan atas perintah Presiden Jokowi.

Meminta Erick Tohir turun, sama halnya mendekonstruksi kebijakan presiden dan melukai hati rakyat.

Terkait BUMN Erick Tohir pun sedang menata kinerja Perusahaan pelat merah yang selama ini carut marut, ia melakukan pembenahan agar ibu pertiwi tersenyum kembali.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini