News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Wedang Layang: Berawal dari Welcoming Drink, Kini Jadi Produk Unggulan Desa Wisata Batu Layang

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyajian Wedang Layang sebagai welcome drink tamu Desa Wisata Batu Layang.

Dari masalah tersebut, Tim Wiradesa pun memiliki ide untuk mengolah minuman ini dari bentuknya yang cair menjadi bubuk agar bisa bertahan lama dan bisa dinikmati masyarakat di rumah masing-masing.

Tim Wiradesa pun merancang proses produksi sederhana dan memproduksi minuman Wedang Layang dalam bentuk bubuk dalam kemasan.

Namun, berhubung proses produksi menjadi bubuk ini merupakan hal yang baru di Desa Wisata Batu Layang maka diperlukan proses pendampingan.

Demi menyukseskan proses pendampingan maka Tim Wiradesa berkolaborasi dengan pengusaha Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Bogor, pemilik Jahe Merah Cangkir Mas, Koperasi Maju dan Pusat Kewirausahaan Universitas Agung Podomoro (PUCEL).

Selain itu, proses produksi dilakukan dengan menggunakan mesin untuk membuat produk yang berkualitas serta memaksimalkan teknologi yang ada.

Asal mula nama Wedang Layang terinspirasi dari bahan utama pembuatannya dan tempat asal produksinya.

Terdiri dari kata Wedang yang merupakan minuman tradisional yang terbuat dari jahe. Sedangkan kata Layang diambil dari nama belakang Desa Batu Layang.

Ikon Jahe merepresentasikan bahan utama dari produk Wedang Layang dan untuk warnanya dipilih warna coklat dan putih agar logo tersebut terlihat netral dan terkesan tradisional.

Hal ini juga berlaku dalam pemilihan font yang tentunya memberikan kesan tradisional.

Untuk saat ini proses produksi Wedang Layang masih dalam tahapan packaging dan label. Nantinya, ketika semua berjalan lancar maka produk akan segera dipasarkan dalam waktu dekat.

Lung Giatto dan Evelyn Muliani Gosama, mahasiswa Universitas Agung Podomoro.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini