Ia sempat menyampaikan kekhawatiran tim yang belum menerima kabar dari Yanni tentang pendakiannya yang dimulai sejak pagi hari itu.
Kumpulan awan yang menggelayut dipunggung hingga puncak gunung memang menutup tebal dan mulai menampakkan tanda-tanda akan turun hujan.
“Curah hujan diseputaran Kayu Aro hingga puncak Gunung Kerinci memang sedang tinggi sebulan terakhir ini,” ungkap Yovansha Esa Putra, seorang pengurus penginapan Nayla Homestay, tempat tim Jelajah Kebangsaan Wartawan - PWI bermalam di Kayu Aro, Jambi.
Kehadiran Ady dan rekan-rekan dari PWI Kerinci memang tidak sekedar berkunjung dan berbincang soal kisah perjalanan tim saja.
Tetapi, mereka juga melakukan koordinasi kepada rekan-rekan pendaki di lokalan gunung Kerinci khususnya di pos-pos pantau pendakian Kerinci.
Menurut Ady, Yanni terpantau melintas bersama Andrean dari pos-pos pendakian secara estafet dan melalui informasi dari para pendaki yang turun dari pendakian.
Dar Edi Yoga, selaku Ketua Pelaksana kegiatan turing dan hiking Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan pun tak tinggal diam untuk segera mencari informasi pendakian Yanni.
“Kami berharap Yanni dalam keadaan baik-baik saja. Mengingat cuaca dipenginapan kami di kaki gunung terus diguyur hujan sepanjang hari,” kata Sonny.
Sementara itu, Ady, rekan wartawan dari PWI Kerinci menginfokan bahwa petugas Jagawana R10 belum terlihat penampakan Yanni dan Andrean ataupun tenda di sekitar area Shelter 1.
"Ada kemungkinan posisi Yanni masih di sekitar shelter 3. Pendakian menuju ke shelter 3 baru akan dilakukan besok pagi oleh petugas dari R10," kata Ady.
Lantas lanjut Sonny, “Semoga Allah melindungi Yanni selama pendakian hingga menyelesaikan pendakian dengan selamat, Amin.”