News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketika Trembesi Membalas Budi, Catatan dari 'Reuni Kariango' (Bagian 1)

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah trembesi Kariango ini bermula ketika Doni Monardo menjabat Komandan Brigade berpangkat kolonel tahun 2006 - 2008.

Acara disusun secara sederhana. Diawali dengan tur ke area markas brigif.

Mereka menyapa pohon-pohon trembesi, baik yang ada di area sekitar markas komando (mako), lingkungan perumahan, tempat ibadah, tepian danau, area latihan menembak, kebun bibit, dan lain-lain.

Kalau pohon bisa ngomong, mereka tentu juga merasakan senang yang luar biasa bisa bertemu manusia-manusia pecinta lingkungan yang dulu menanam, merawat, dan membesarkannya hingga kini.

Hampir semua peserta tur trembesi di markas Brigif Kariango tidak percaya, area yang tahun 2006 begitu tandus dan gersang, kini sangat rindang-rimbun oleh pepohonan trembesi.

Kawasan militer yang dulu menjadi “jajahan” ternak kambing dan sapi warga serta tempat menimbun sampah, saat ini begitu bersih.

Tak ada satu pun ternak warga nyelonong masuk markas. Kalaupun ada lebih 100 ekor sapi di markas, itu adalah hewan peliharaan prajurit brigade.

Sapi-sapi itu ikut membantu kesuburan trembesi dengan kotorannya. Sementara, akibat kanopi trembesi begitu rindang, rumput tumbuh subur di bawah, dan menjadi santapan lezat sapi-sapi itu.

Pohon trembesi.

Warna-warni Testimoni

Usai tur, peserta reuni trembesi menyantap aneka cemilan khas Makassar. Ada barongko, jagung ketan putih, putu cangkir, sikaporo bugis, buroncong panas, dan lain-lain.

Dua prajurit Kowad sebagai MC lalu memulai acara, diawali dengan testimoni virtual dari Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan.

Iwan lulusan Akmil 92 merasakan betul sentuhan Doni Monardo di Mako Kopassus.

Baik semasa Doni menjabat Wadanjen maupun memuncaki jabatan Danjen Kopassus, banyak menanam pohon dan menjadikan markas baret merah menjadi sangat rimbun dengan aneka pepohonan.

Iwan juga mengilas riwayat kariernya saat menjabat Danbrigif 22/Ota Manasa (2012-2013) di Gorontalo.

“Ketika itu saya juga banyak menanam trembesi, yang bibit-bibitnya saya dapat dari Kariango. Saya ingat pesan beliau (Doni Monardo) saat meminta bibit trembesi. Beliau menekankan, yang penting bukan berapa jumlah pohon yang ditanam, tetapi berapa pohon hidup. Karena itulah, kami jaga betul supaya bisa hidup dan tumbuh dengan subur. Saat ini, trembesi-trembesi di Gorontalo menjadi salah satu hal baik yang saya bisa kenang, berkat pak Doni,” kata Iwan yang pernah mendaki Mount Everest saat masih berpangkat letnan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini