News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Ketika Trembesi Membalas Budi, Catatan dari 'Reuni Kariango' (Bagian 1)

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah trembesi Kariango ini bermula ketika Doni Monardo menjabat Komandan Brigade berpangkat kolonel tahun 2006 - 2008.

Pemberi testimoni kedua, Brigjen TNI Susilo. Saat ini Susilo Kasdam VI/Mulawarman. Sebelumnya, Kasdif 3 Kostrad.

Brigjen Susilo menyatakan, menanam trembesi di Kariango adalah pengalaman tak terlupakan selama menjalani karier di TNI. Sebagai Dandenma kala itu, ia yang pertama kali dipanggil.

“Ada 20.000 bibit trembesi yang harus kami tanam. Tidak hanya di markas Brigif tapi sampai ke area Yon Arhanud yang tak jauh dari lokasi Mabrig. Tegas beliau nyatakan, jangan sampai ada yang mati. Kalau sampai ada yang mati, habislah kami,” kata Susilo sambil tertawa kecut.

Usai menerima perintah, Susilo pun mengumpulkan para prajurit dan menyampaikan tugas komandan.

“Hampir setiap malam saya keliling markas meneliti satu per satu pohon trembesi. Jangan sampai ada yang mati. Kalau sampai ada yang mati, buru-buru kami ganti dengan bibit baru. Yang penting, besok pagi saat komandan keliling, tidak menjumpai ada pohon yang mati,” katanya.

Susilo menilai kepemimpinan Doni sebagai sebuah “seni” tersendiri. Berkat kepemimpinan yang tegas, serta kerja keras prajurit, sekarang semua bisa menikmati hasilnya. “Saya camkan betul pola kerja beliau, yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas,” tambahnya.

Sudah Kenal Trembesi

Salah satu tokoh penting yang hadir hari itu adalah Mayjen TNI Purn Djoko Susilo Utomo. Joko adalah Danbrigif Kariango ke-19, tahun 1997.

Sepuluh tahun kemudian ia kembali bertugas ke Sulsel sebagai Pangdam VII/Wirabuana (sekarang Kodam XIV/Hasanuddin).

Joko sendiri mengaku mengenal trembesi sejak tahun 60-an. Di depan rumahnya di Bandung, terdapat satu pohon trembesi.

Saat itu, ia ingat betul sering mengumpulkan biji-biji trembesi kemudian disangrai menyerupai pop-corn.

Kenangan itu kemudian terngiang kembali saat ia menjabat Pangdam VII/Wirabuana (2007 – 2009). Saat itulah ia dipertemukan dengan Andi Tenri "Onny" Gappa.

Djoko pun membuat semacam surat tugas kepada Onny, menjalankan misi menanam trembesi di seluruh wilayah Sulawesi. Maka Onny pun mendatangi semua Korem dan Kodim untuk maksud tersebut.

Djoko mengaku sangat senang bisa hadir dalam acara reuni di Kariango. Lebih bahagia lagi karena mimpi Onny untuk “mentrembesikan” Sulawesi, bahkan seluruh Indonesia, sudah terwujud.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini