Sebanyak 25 pemotor tadi, ikut konvoi sambil mengibarkan bendera merah putih. Sebuah pemandangan yang –ketika itu—sangat mengharukan sekaligus membanggakan.
Peristiwa tadi, tak lepas dari peran besar almarhum Robbyanto Budiman.
“Karena itu, ketika ada kesempatan makan bersama keluarganya, saya sempat bicara dengan menantunya, William Putra Utomo. Saya katakan, pak Robby ini sangat murah hati, karena itu temannya ada di mana-mana. Dalam berteman, beliau juga tidak pandang pangkat. Benar-benar tulus,” kenang Doni.
Buah Kolaborasi
Letkol inf Syarifuddin Azis S.Ag., M.I.Pol adalah saksi sejarah kolaborasi Doni dan Robby. Azis yang lulusan Sekolah Perwira 2001 itu menjabat Dandeninteldam XVI/Pattimura.
Ia termasuk yang oleh Doni Monardo senantiasa dilibatkan dalam program “emas putih” tadi. “Saya belajar banyak, bagaimana kita panglima ketika itu menggalang kerjasama dengan tokoh masyarakat, dengan pengusaha, dengan pemerintah pusat, dan lain-lain.
Hasilnya adalah kedamaian di bumi Ambon manise,” ujar Azis yang saat ini menjabat Waasrendam XVI/Pattimura.
Upaya yang dilakukan panglima (Pangdam Pattimura, Doni Monardo-red), adalah bagian dari upaya penting merawat perdamaian.
Setelah menjalani hukuman, seseorang mantan narapidana punya dua pilihan, menjadi baik atau kembali mengulang kesalahan.
“Oleh Panglima dicarikan solusi, dan terbukti mereka kembali menjadi warga negara yang baik,” kata pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan, dan bertugas di lingkungan Kodam XVI/Pattimura sejak tahun 2016 itu. Ia pun mencatat, jasa mendiang Robbyanto Budiman sangat besar.
Selamat Jalan Sang Robby. Maluku punya catatan bertinta emas atas budi baikmu. (*)
* Penulis: Egy Massadiah