TRIBUNNEWS.COM, PASER - Kabar segar datang dari Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Gerakan perlindungan mangrove dipadukan dengan program penurunan stunting.
Canting (Cegah serta Tangani Stunting Berkelanjutan) nama program ini.
Ini adalah program penanaman- rehabilitasi mangrove di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Baca juga: BKKBN Fokus Cegah Stunting Sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan
Adalah Indika Energy, sebuah perusahaan yang beranggotakan –antara lain-- PT Kideco Jaya Agung, PT Multi Tambangjaya Utama, melakukan kick-off dua program yang langsung menyasar masyarakat sekitar.
Kenapa stunting? Stunting adalah persoalan penting yang jika tidak diselesaikan, bakal mengganggu “bonus demografi”.
Sekadar me-refresh ingatan, stunting adalah masalah kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang. Hal itu mengakibatkan terganggunya tumbuh kembang anak.
Ciri utama penderita stunting adalah pertumbuhan tubuh di bawah rata-rata. Meski begitu, mereka bukan kaum cebol atau kerdil -- melainkan bertubuh pendek karena kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Tak kurang, Presiden Joko Widodo menaruh perhatian sangat serius. Tak heran jika angka stunting cenderung menurun. Jika tahun 2021 angka stunting 24,4 persen, turun menjadi 21,6 persen di tahun 2022. Di akhir masa jabatannya, 2024, Jokowi menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen.
"Rumah" Kepiting
Kedua, program mangrove. Ini terkait perbaikan lingkungan hidup. Indika Energy melalui Kideco melakukan penanaman dan rehabilitasi kawasan mangrove di Kabupaten Paser yang bertetangga dengan Ibukota Nusantara.
Aksi ini adalah upaya meredam tingginya persoalan pesisir seperti abrasi dan rob, akibat dieksploitasi lalu dibiarkan merana.
Baca juga: Atur Jarak Waktu Melahirkan, Manfaatnya Bisa Turunkan Stunting dan Risiko Kematian Ibu dan Bayi
Tak sekadar menanam, namun juga merawat dan menjaga hutan mangrove yang sudah ada, dari kerusakan tangan-tangan jahil.
Melalui program tersebut, setidaknya Indika Energy turut melindungi wilayah sisi timur Pulau Kalimantan dari hantaman ombak Selat Makassar.
Mangrove bukan saja pohon dengan fungsi mitigasi bencana, tetapi juga bisa memperbaiki ekosistem. Termasuk, sebagai "rumah" kepiting (bakau), udang dan ikan yang tentu saja bisa meningkatkan nutrisi dan gizi masyarakat setempat.
Adalah Doni Monardo. Kepala BNPB 2019 – 2021 ini hadir di Paser bersama rombongan Indika Energy Group pada 14 dan 15 Maret 2023.
Pencanangan kedua program ini disempurnakan dengan hadirnya Bupati Paser, dr. Fahmi Fadli, Komisaris Independen Indika Energy, Eko Putro Sandjojo, Vice President Director dan Group CEO Indika Energy, Azis Armand. Selain itu tampak Direktur Indika Energy, Retina Rosabai, Direktur Utama Kideco, Kurnia Ariawan, dan Leonardus Herwindo selaku CEO Indika Nature.
“Keberlanjutan merupakan elemen inti dari hal-hal yang dilakukan Indika Energy Group, untuk memastikan kegiatan perusahaan dan inisiatif yang dilakukan berjalan selaras dengan keinginan kami untuk memberikan sumbangsih terhadap pembangunan Indonesia,” tutur Azis Armand.
Fokus 14 Titik
Untuk mewujudkan Indonesia yang berkelanjutan, diperlukan generasi masa depan yang sehat dan cerdas. Untuk itulah, Indika bersama Kideco meluncurkan program Canting Berkelanjutan. Kick offnya, dilaksanakan di Posyandu Melati Putih, Desa Janju, Paser Kalimantan Timur.
“Stunting menjadi salah satu fokus dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia, yang tidak hanya berdampak pada kondisi fisik namun juga kemampuan kognitif anak,” tutur Retina Rosabai seraya menambhakan bahwa Indika Energy dan Kideco fokus melakukan intervensi di 14 desa di Kabupaten Paser.
Retina menegaskan, pemilihan 14 titik itu sudah berdasar data sebaran stunting terbesar di wilayah Paser. Saat ini, angka stunting rata-rata di Kabupaten Paser mencapai 22 persen, kisaran yang sama dengan angka nasional. “Bapak Presiden menginstruksikan agar angka stunting bisa diturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024. Kita mendukung instruksi presiden,” tambahnya.
Target Presiden, dinilai cukup agresif. Retina setuju, stunting harus diberantas. Ancaman pengidap stunting adalah kapasitas otak yang tidak berkembang melebihi kapasitas anak usia kelas 6 SD.
Direktur Utama Kideco, Kurnia Ariawan menegaskan jika program pencegahan stunting di Kabupaten Paser berhasil maka otomatis menuai dampak yang sangat positif dimasa depan. "Saya berdoa, kelak ada pemimpin baik di level provinsi bahkan tingkat nasional, akan lahir dari kecamatan Tana Grogot," ujarnya.
Mangrove Desa Lori
Saat bersamaan, Indika Nature, Indika Energy menandatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Indonesia (BRGM) untuk program penanaman dan percepatan rehabilitasi mangrove. Penandatanganan dilakukan oleh Azis Armand, Vice President & Group CEO Indika Energy, dan Ayu Dewi Utari, Sekretaris BRGM, disaksikan dr. Fahmi Fadli, Bupati Kabupaten Paser.
Pada hari yang sama dilakukan penanaman sekitar 300 bibit mangrove di Desa Lori, Kalimantan Timur. “Mangrove adalah ekosistem pesisir yang penting, dan Indonesia adalah rumah bagi mangrove terluas di dunia. Kami melihat mangrove tidak hanya dapat memberikan dampak terhadap lingkungan namun secara terintegrasi dapat berpotensi untuk meningkatkan perekonomian dan sosial masyarakat setempat,” tutur Azis Armand.
Indika Energy telah lama berkomitmen untuk menanam kembali dan merestorasi area tempat perusahaan beroperasi. Di luar area operasional, bersama anak perusahaan dan mitra, Indika Energy telah menanam lebih dari 100 ribu pohon mangrove di seluruh Indonesia.
Melalui program IMPACT, Indika Energy mendukung upaya Pemerintah dalam penanaman dan rehabilitasi mangrove dalam skala yang lebih luas dan berkelanjutan menuju pencapaian netral karbon di Indonesia. Indika Energy berencana untuk melaksanakan rehabilitasi mangrove di lahan seluas 250 Hektar (Ha) yang tersebar di 4 desa, yaitu Desa Lori, Desa Sungai Langir, Desa Tajur, dan Desa Pasir Mayang di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Selain penanaman dan rehabilitasi mangrove, juga dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar berupa penguatan kelembagaan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar mangrove yang ditanam tetap hidup berkelanjutan. Semua itu selaras dengan slogan kabupaten Paser: Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo, Hari esok lebih baik dari hari ini.
Pohon Untuk IKN
Rekam jejak Indika dalam menjaga alam, bukanlah semata atas dua program di atas. Beberapa waktu lalu, Indika Energy ikut mendukung pembibitan pohon bernilai ekologis dan ekonomis, yang selanjutnya akan ditanam di kawasan Ibu Kota Negara, Kalimantan Timur.
Aktivitas itu melibatkan kerjasama TNI Angkatan Darat, Bumn MIND ID, Kadin Indonesia di bawah komando Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD). Setidaknya ada 65 jenis bibit pohon dengan total 160 ribuan pohon siap tanam setinggi 1 sampai 5 meter saat ini sedang tahap pengiriman ke Ibukota Nusantara dalam waktu dekat.
(Eggy Masadiah)